Pernah dikisahkan bahwa Hasan al-Bisri yang mempunyai tetangga non-muslim. Sang tetangga memiliki kamar mandi di atas rumahnya dan bocor sehingga air merembes masuk ke dalam rumah Hasan al-Bisri.
Setiap hari beliau selalu menadahi air bocoran dengan ember.
Suatu ketika beliau sakit parah dan sang tetangga-pun menjenguknya. Melihat ada rembesan air yang ditampung dalam ember, sang tamu pun bertanya: “Air dari manakah ini?”
Mendengar pertanyaan tersebut, bukan jawaban sejujurnya yang disampaikan. Hasan al-Bisri justru mencoba mengalihkan pembicaraannya.
Tetapi sang tetangga terus bertanya; “Air dari manakah ini yang Anda tampung?”
Akhirnya Hasan al-Bisri menjawab: “Air itu adalah air rembesan dari kamar mandi Anda.”
Rasa terkejut sekaligus takjubnya kembali membuncah saat mencoba menanyakan berapa lama melakukan tindakan tersebut.
“Berapa lama Anda menampungnya?”
Hasan al-Bisri pun dengan jujur menjawab: “18 tahun.”
Betapa terkejutnya sang tetangga itu. Sang tetangga menjadi takjub akan sifat pemaaf Hasan al-Bisri, kemudian sang tetangga langsung masuk Islam. (Syaifullah Ibnu Nawawi, Wartawan Senior Majalah Aula)