‘Pocong’ Tagih Janji Politik Bupati Sumenep

Media Jatim

MediaJatim.com, Sumenep – Sejumlah mahasiswa yang menggunakan kostum pocong, melakukan aksi demo di depan kantor pemerintah Kabupaten Sumenep, Kamis (5/4). Mereka menagih realisasi sembilan janji politik Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten terpilih yang dinilai gagal.

Setelah dua tahun menjabat, program Busyro-Fauzi dianggap layak mendapat raport merah.  Sebab belum ada bukti program yang menonjol dan bahkan ada yang tidak terealisasi.

“Padahal programnya sudah tercantum di RPJMD 2016 – 2021. Ini wajib dilaksanakan,” tutur Edy Mufti, selaku korlap aksi.

Gagasan mencetak lima ribu wirausahawan muda, tambah Edy, hingga kini masih belum terbukti maksimal.

Akibat perubahan nomenklatur di beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Sumenep, membuat sebagian bantuan belum dapat dicairkan bagi peserta maupun kelompok masyarakat binaan OPD.

Baca Juga:  Polisi Ringkus Pemuda Desa Pabian Sumenep

“Memasuki tahun ketiga, program ini belum ada wujud nyata,” lanjutnya.

Ditambah lagi janji optimalisasi dan revitalisasi pasar. Menurut Edy, hingga kini belum ada bukti apapun. Temuan mahasiswa, sejumlah pasar tradisional seperti pasar Lenteng dan pasar Anom Baru Sumenep masih kumuh.

“2017 anggarannya 13,5 miliar. Kemana dana besar ini?,” tanya Edy.

Edy merinci, dana optimalisasi dan revitalisasi ini berasal dari dana DAK sebesar 6 miliar dan APBD Kabupaten senilai 7,5 miliar. Alokasi dana ini jauh lebih besar dari tahun sebelumnya yang hanya 4,6 miliar saja.

Baca Juga:  Hendak ke Jakarta, Bus Lorena Terjaring Razia di Ketapang

Peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan dan percepatan pembangunan infrastruktur di kepulauan serta pelayanan optimalisasi pelayanan rumah sakit, juga mendapat catatan merah dari mahasiswa.

Termasuk juga peningkatan profesionalitas dan inovasi birokrasi, juga peningkatan pemberdayaan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PKMS), juga tidak luput dari raport merah. Sebab semuanya merupakan janji politik Busyro-Fauzi.

Selama aksi berlangsung, mahasiswa mendapat pengawalan dari pihak kepolisian. Hingga aksi demo berakhir, tidak ada satupun perwakilan Pemkab Sumenep untuk menemui mahasiswa.

Mahasiswa pun meninggalkan kantor Pemkab Sumenep dengan berjalan mundur.

Reporter: Nur Khalis

Redaktur: Sule Sulaiman