Jejaring Bisnis Generasi Muda Muslim

Media Jatim

Tak dapat dimungkiri bahwa, generasi muda, terutama generasi Muslim milenial di Indonesia begitu dinamis. Semangat mereka dalam berinovasi patut diacungi jempol. Ini membuktikan bahwa perkembangan teknologi begitu banyak mendatangkan manfaat, sehingga mereka menjadi kreatif dan produktif.

Kalau kita jeli memperhatikan, di era media sosial seperti saat ini, banyak sekali komunitas Muslim yang berkerumun di banyak medsos. Bloger, traveler, singer, dan komunitas lain yang menarik perhatian warganet. Komunitas ini tak hanya bergerak di bidang hobi, tetapi juga di bidang marketing dalam memasarkan produk yang tak kalah menarik minat publik medsos.
Masalah generasi muda Muslim Indonesia inilah yang dibahas Yuswohady dan beberapa penulis lain dalam buku Gen M: Generation Muslim.

Yuswohady meyakini, ke depan sosok generasi Muslim akan semakin membesar di Indonesia. Mereka, di satu sisi memiliki pengetahuan atau wawasan luas, pola pikir global, dan melek teknologi; tetapi, di sisi lain secara teguh menjalankan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Mereka memahami dan menerapkan nilai-nilai Islam secara substantif, bukan sekadar normatif. Mereka lebih mau menerima perbedaan dan cenderung menjunjung tinggi nilai-nilai yang bersifat universal (hlm. ix).

Baca Juga:  Menakar Ke-NU-an Mahfud MD

Dalam buku setabal 282 halaman ini, penulis memperkenalkan sebuah generasi yang sangat unik di Indonesia sebagai Negara yang hampir 90% masyarakatnya Muslim. Penulis menyebut mereka: Generation Muslim. Generasi ini bergerak begitu dinamis sehingga selalu melihat celah, terutama dari segi bisnis yang diprediksi mampu meraih omzet yang tinggi.
Yang perlu diketahui adalah, konsumen Indonesia memiliki karakteristik unik yang berbeda dengan AS ataupun negara lain. Memang betul globalisasi, teknologi (Google, media sosial, mobile phone, cloud), dan gaya hidup Barat (Hollywood, hip hop, Justin Bieber) begitu pekat memengaruhi nilai-nilai, perilaku, dan apresiasi konsumen Indonesia. Namun, kelokalan dan nilai-nilai Islam tetap dominan memengaruhi pola pikir, pola sikap, dan pola tindak maraknya industri hijab, kosmetik halal, bank dan keuangan syariah, makanan halal, hotel syariah, dan sebagainya.

Generasi Muslim, yang oleh penulis buku ini disingkat menjadi #GenM, merupakan generasi yang layak diperhitungkan, terutama menghadapi era global yang begitu dinamis dan kompetitif. Mereka memiliki karakteristik yang hanya ada di Indonesia seperti religius dan taat pada kaidah-kaidah Islam, mereka melihat Islam sebagai rahmatan lil’alamin yang memberikan kebaikan universal (universal goodness) kepada seluruh umat manusia. Mereka juga modern, berpengetahuan, melek teknologi, berwawasan global, dan mereka makmur dengan daya beli memadai, kemampuan berinvestasinya juga lumayan, serta jiwa memberi (zakat dan sedekah) yang cukup tinggi (hlm. xviii).

Baca Juga:  Bahasa Arab Adalah Bahasa yang Selalu Basah

Memasuki era global yang kompetitif ini mereka bergerak di berbagai bidang yang akrab dengan kata syar’i seperti fesyen dan kosmetik halal, makanan halal, hotel atau home stay yang dikonsep dengan sedemikian islami, dan yang lainnya.

Buku ini akan membuka cakrawala berpikir pembaca bahwa, saat ini telah lahir generasi Muslim yang dinamis, yang tak hanya memikirkan kehidupan individu, tetapi juga peduli dengan permasalahan sosial dengan pelbagai aktivitas yang mereka kampanyekan lewat blog, website, atau media-media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan lainnya.

DATA BUKU

Judul : Gen M: Generation Muslim
Penulis : Yuswohady, dkk
Penerbit : Bentang Pustaka, Yogyakarta
Cetakan : Pertama, 2017
Tebal : 282 Halaman
ISBN : 9786022912606

Banner Iklan Media Jatim

*) Untung Wahyudi, lulusan UIN Sunan Ampel, Surabaya