Aliansi Mahasiswa Tolak Pemberian Gelar Doktor Honoris Causa Terhadap Pakde Karwo

Media Jatim

MediaJatim.com, Surabaya – Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) memberikan gelar Doktor Honoris Causa (HC) untuk mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo atau yang dikenal dengan sapaan Pakde Karwo. Gelar tersebut diberikan langsung oleh Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof. Masdar Hilmy, S.Ag., MA, Ph.D.

Banner Iklan Media Jatim

Gelar yang diberikan kepada mantan Gubernur Jawa Timur tersebut dalam bidang Ilmu Pendidikan Agama Islam.

“gelar yang diberikan kepada soakarwo lantaran memiliki pengaruh besar sebagai Gubernur Jawa Timur seperti adanya kebijakan Bantuan Operasional Sekolah Daerah untuk Madrasah Diniyah (BOSDA MADIN)” kata Prof. Dr. H. Ali Masud, M.Ag.M.pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, selasa (26/3).

Baca Juga:  Gusdurian Peduli Sisir Tiga Desa di Sumenep

Namun kontribusi Soekarwo tersebut tidak sejalan dengan paradigma Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya khususnya bagi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan salah satu alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sekaligus mantan Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (DEMA F) Alam Subuh Fernando. Kata Nando, kontribusi tersebut sama sekali tidak berdampak signifikan terhadap perkembangan Pendidikan Agama Islam di Jawa Timur.

Saat mantan Gubernur Jawa Timur, Soekarno menerima gelar Honoris Causa, Rabu (27/3/2019), di UIN Sunan Ampel Surabaya. (A. Subuh Fernando)

Dampaknya puluhan mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) menggelar aksi penolakan terhadap gelar Doktor Honoris Causa (HC) untuk Soekarwo di depan gedung Twin Tower.

Baca Juga:  Awali Tahun 2021, Pemdes Gagah Satukan Komitmen Menuju Desa Maju dan Mandiri

Koordinator Aliansi Mahasiswa Pro Demokrasi, Ery Mahmudi mempertanyakan kontribusi Soekarwo selama menjabat Gubernur Jawa Timur dibidang Pendidikan Agama Islam. Menurutnya, Soekarwo sama sekali tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap pengembangan Pendidikan Agama Islam khususnya daerah Jawa Timur.

Kini pemberian gelar Doktor Honoris Causa (HC) justru diberikan dengan pertimbangan politis dari pada akademis. Bahkan, menurut ery, tidak ada transparansi dan keterbukaan yang dilakukan oleh rektor UINSA beserta senat akademik dalam proses pemberian gelar Doktor Honoris Causa (HC) terhadap Soekarwo.

Reporter: A. Subuh Fernando

Redaktur: Sulaiman