Jadikan Batik Identitas Budaya Berbasis Ekonomi

Media Jatim

MediaJatim.com, Pamekasan – Dinas Pariwisata dan kebudayaan (Disparbud) Pamekasan menggelar acara puncak pemilihan duta putra putri Pamekasan pada Jumat (2/8/2019). Acara yang digelar di depan Mandhepah Agung Roggo Sukowati itu, bertujuan untuk melestarikan batik, sehingga bisa menjadi indentas budaya yang bernilai ekonomi.

Dalam acara tersebut, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Pamekasan Totok Hartono bertindak sebagai pembuka.

Dalam sambutannya disampaikan, batik Pamekasan harus dilestarikan dengan baik, supaya nilai kebudayan yang berimplikasi pada kesejehateraan ekonomi, bisa terus mampu berkontribusi terhadap kehidupan masyarakat,

“Acara ini menunjukkan upaya pemkab dalam mengawal salah satu potensi unggulan di bidang pembinaan dan pengembangan UKM industri batik,” ungkapnya.

Baca Juga:  HIMPASS Desak Operator SIAK Pulau Sapeken Dicopot

Dijelaskannya, mulai 24 Juni 2009 lalu, Pamekasan telah dicanangkan sebagai kabupaten batik oleh gubernur Jawa Timur. Mulai saat itu, percepatan di bidang batik tulis sangat diseriusi hinggga sekarang.

“Untuk mendorong percepatan gerak industri batik tulis, Pamekasan berhasil memecahkan rekor muri dengan kegiatan seribu perempuan membatik (super batik) yaitu pada kain batik sepanjang 1.530 meter sesuai dengan kelahiran hari Pamekasan,” jelasanya.

Dengan demikian, Pemkab Pamekasan berkomitmen untuk terus mempromosikan batik tulis, agar tidak hanya dikenal oleh masyarakat Indonesia, melainkan juga di kancah internasional.

“Komitmen ini diperkuat dengan dengan dibrandingnya mobil dinas Pamekasan yang berhasil mendapatkan rekor Muri, yang kemudian disusul dengan kebijakan pemkab agar seluruh masyarakat pamekasan menggunakan sarung batik,” ujarnya.

Baca Juga:  Tradisi Baru, Pemkab Pamekasan Gelar Tahlil dan Doa Bersama saat Tokoh atau Ulama Meninggal

Pemilihan putra putri batik pamekasan adalah memilih generasi terbaik pameksan yang berbakat dan memiliki kapasitas kepribadian, intelektual, sosial, dan spiritual.

“Kegiatan ini haruslah menjadi ruang untuk menempa diri dan mengekpresikan nuansa wisata dan budaya serta potensi batik sebagai identitias budaya yang bernilai ekonomi,” terangnya.

Kami berharap agar ekspresi, kreasi, dan prestasi anak muda pamekasan benar-benar diapresiasi dengan baik, sehingga mampu melahirkan generasi yang cerdas, berdaya, dan berbudaya.

Reporter: Zul

Redaktur: Sulaiman