News  

RS Waru Butuh Pembenahan

Media Jatim

Mediajatim.com (Pamekasan)-Rumah Sakit (RS) Waru mendapat sorotan tajam dari wakil rakyat. Itu menyusul inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Komisi IV DPRD Pamekasan, Kamis (9/3).

Ada banyak koreksi yang diberikan Komisi IV. Di antaranya, kebersihan RS Waru tak terawat sehingga kumuh, minim pelayanan, dan sulit dibedakan antara karyawan RS dengan pasien.

Berkisar 15 menit, rombongan yang dikomandani Ketua Komisi IV Muhammad Sahur dan Wakil Ketua DPRD Hermanto, tampak berkeliling area RS Waru. Setelah itu, mereka rapat dengan Direktur RS Waru Hendarto yang diikuti beberapa karyawan dan manajemen RS.

Dalam kesempatan itu, Muhammad Sahur mengaku sangat kaget ketika masuk RS Waru. Ia merasa bukan layaknya rumah sakit berpelat merah. Sebab, rumput liar menjalar ke mana-mana di area rumah sakit.

Baca Juga:  Tiga Warga Sumenep Tertangkap saat Main Judi

“Kondisi ini harus segera diperbaiki. Jangankan yang sakit, yang sehat saja sepertinya tidak tahu bahwa ini rumah sakit, apalagi yang sakit,” sindir Sahur.

Diterangkan, ada beberapa hal yang perlu dievaluasi oleh internal dewan, khususnya Komisi IV. Yakni, kurangnya pelayanan dan integritas pegawai RS tidak bisa dibedakan mana karyawan RS dan mana pasien.

“Kami kan bingung. Ini karyawan apa pegawai rumah sakit,” sesalnya.

Sementara itu, Direktur RS Waru Hendarto membantah secara dingin penilaian Komisi IV saat saling berembuk hangat di dalam satu meja.

Baca Juga:  Mayat Tanpa Identitas di Pantai Kerobokan Banyuwangi Ternyata Warga Pengantigan

“Bukan kami tidak merawat untuk pembangunan RS ini. Bahkan, uang pribadi kami menjadi jaminan sementara untuk perawatan RS ini,” kata Hendarto.

Hendarto menambahkan, ada beberapa persoalan yang sangat akut di dalam pelaksanaan pembangunan RS Waru. Meskinya tahap 1 tahap 2 sudah tuntas dokumen pelelangannya. Namun pada tahap 3 yang biasanya sudah diselesaikan, tapi terkena SO baru. Akibatnya, dalam beberapa pencairan keungan mandek dan terisolasi oleh aturan menteri di pemerintah pusat.

“Terutama di pengadaan Alkes RS Waru ini masih bersifat e-katalog, kecuali satu yang penunjukaan ganset,” terangnya. (*)