BNPT: Game Perang Jadi Bibit Terorisme

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM, Jakarta – Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Hamidin terkejut saat mendapati anak pembantunya main game perang. Keterkejutan tersebut disampaikan Hamidin saat jadi pembicara dalam “Workshop Pencegahan Propaganda Radikal Terorisme di Dunia Maya Bersama Media, OKP, dan Ormas” di hotel Millenium, Jakarta, Kamis (23/3).

Hamidin menegaskan, perkembangan teknologi mengarah pada nilai positif dan negatif. Media, OKP, dan ormas harus berperan besar dalam mencegah terjadinya terorisme.

“Saya langsung ingatin pembantu saya terkait bahayanya game perang terhadap karakter anak. Karena ia bisa menjadi bibit pemikiran dan sikap yang mengarah pada terorisme,” tegasnya.

Baca Juga:  Kerap Jadi Arena Balap Liar, Dishub Bangkalan Akan Pasang Pita Kejut di Jalan Kinibalu

Dalam kesempatan itu, Hamidin mengungkap banyak hal berkenaan dengan terorisme yang digalang ISIS. Mulai dari perencanaan strategisnya, polarisasi organisasinya, sistem kaderisasinya, dan manajemen konflik dan isu yang dilakukan secara massif.

“Terkait terorisme, terdapat dua istilah yang mesti dipahami: deradikalisasi dan kontra radikalisasi,” ujarnya.

Diterangkan, deradikalisasi lebih pada pencegahan lewat pendekatan kekeluargaan, sementara kontra radikalisasi berupa mengajak semua stakeholder guna memerangi radikalisme.

“Seperti yang kita lakukan saat ini, termasuk kontra radikalisasi,” paparnya.

Hamidin mengaku sering datang langsung kepada pelaku tindak pidana terorisme. Dia memberi pencerahan dengan pola kekeluargaan. Bahkan, dia ikut shalat jamaah di penjara bersama mereka.

Baca Juga:  Hari Ini, RSUD Pamekasan Pulangkan Pasien Positif Corona

“Dia kita jadikan imam, saya makmumnya. Tidak masalah, karena mereka juga sesama muslim, hanya pikirannya keracunan radikalisme,” tegasnya. (*)