Marah (M. Faizi)

Media Jatim

Dalam diri manusia, ada bara bernyala merah. Tersulut mudah, dipadamkan susah. Ia berawal dari hati gelisah. Lalu resah muncullah polah. Itulah api amarah.

Manusia berebut piala untuk menyatakan menang, namun musuh berpikir dan menafsir kalah. Adakalanya, seseorang tak kuasa menahan diri. Bila datang padanya nafsu amarah, hilang kekuatan untuk berpikir, mana yang benar, mana yang batil.

Para ksatria perang yang perkasa adalah para panglima yang ketika terpukul mundur, ia tidak memaksa untuk melawan membabi buta. Sebab bergerak dengan amarah memuncak adalah langkah salah berakibat kalah. Ksatria dari segala ksatria adalah mereka yang mengucapkan kalimat benar dengan hati yang tenang manakala dirinya dirinya diguncang dusta dan kemarahan.

Baca Juga:  Hakikat Pengabdian Menurut Ra Baddrut

Sumber: Buku “Sareyang; Lirik Penunggu Kesunyian” karya M. Faizi, 2005, hlm 119.

Foto: Istimewa