MediaJatim.com, Sumenep–Politisi Partai NasDem, Moch Eksan menyayangkan bergulirnya anggapan bahwa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) adalah organisasi kemahasiswaan kekanan-kananan yang berorientasi pada pemikiran dan gerakan Islam transnasional.
Sebab, dari sisi sejarah, HMI yang didirikan oleh Lafran Pane lahirkan (1947) tersebut diniatkan untuk mempertahankan NKRI dan meningkatkan derajat hidup bangsa, serta mengembangkan ajaran Islam dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Jadi keliru besar jika ada anggapan seperti itu, baik dari sisi sejarah kelahirannya maupun dalam perkembangan selanjutnya,” tukas Eksan saat menjadi nara sumber dalam Intermediate Training (LK II) HMI Cabang Sumenep di gedung SKB, Sumenep, Madura, Kamis (25/1).
Menurutnya, motif yang mendorong lahirnya HMI tak lepas dari dimensi keindonesiaan dan keislaman sekaligus. Kedua “komponen” tersebut sudah mendarah daging dalam tubuh HMI. Keduanya tak bisa dipisahkan, dan hanya bisa dibedakan, seperti uang logam yang memiliki dua sisi. Bisa dibedakan tapi tak bisa dipisahkan.
“Kerangka berpikirnya adalah berjuang untuk Indonesia sekaligus untuk Islam,” lanjutnya.
Ia menambahkan, HMI merupakan organisasi kemahasiswaan tertua di Indonesia. Ia lahir dari rahim revolusi kemerdekaan, bukan lahir setelah revolusi, apalagi reformasi. Sehingga rekam jejaknya tentu sudah sangat panjang, jatuh bangun mengiringi pergulatan dan sejarah perjalanan bangsa. Karena itu, tak heran jika saat ini kader HMI menyebar di berbagai profesi dan instansi.
“HMI menjadi sumber insani kepemimpinan daerah dan nasional. Alumni HMI menyebar di lintas profesi, politisi, pengusaha, tokoh agama dan sebagainya,” pungkasnya.
Reporter: Aryudi A. Razaq
Redaktur: Sule Sulaiman