Ekonomi Minim, Warga Lateng Ini Ahli Ukir

Media Jatim

Mediajatim.com, Banyuwangi – Rudi Hartono warga Jalan Karimun Jawa Nomor 29 Kelurahan Lateng Kecamatan Banyuwangi memiliki bakat terpendam. Kemampuan mengukir yang ia miliki muncul usai dirinya memutuskan berhenti bekerja sebagai karyawan salah satu pabrik yang ada di Kota Gandrung, pada Tahun 2016 lalu.

Banner Iklan Media Jatim

Karena banyak hutang dan tak punya pekerjaan tetap, Bapak dua anak kelahiran 23 Juni 2018 ini kemudian nekat membuat gamelan khas Banyuwangi, jenis pantus dan saron. Dari kelihainnya itu, kayu nangka yang dipahatnya untuk ‘pangkon’ besi gamelan menghasilkan suara yang sangat nyaring.

Dari sini, karya Rudi banyak disukai dan dipesan oleh masyarakat, karena hasil ukiran dan gemelannya berkualitas bagus. Bahkan, Rudi sanggup menerima pesanan 1 set gamelan angklung dari masyarakat.

Baca Juga:  Yogie: Saya Bangga Menjadi Bagian dari Ansor

Bukan hanya itu saja, Rudi juga mampu membuat Oprog Gandrung dan kostum Etno Carnival. Karyanya ini lagi – lagi memikat hati masyarakat, karena kostum Etnho Carnifal buatannya berhasil meraih juara favorit di ajang BEC (Banyuwangi Etnho Carnifal) Tahun 2018.

“Setelah berhenti bekerja, bakat ini saya kembangkan. Alhamdulillah, hingga saat ini ada saja yang memesan,” terang Rudi, saat dikonfirmasi di kediamannya, Selasa (6/11).

Dia mengaku, saat ini pihaknya hanya melayani pesanan dari warga. Untuk memasarkan hasil karyanya dia masih tidak mampu, karena minim informasi pemasaran. Kendala lain, modal yang lumayan besar, membuat produksi karyanya berjalan lambat.

Baca Juga:  Respons Poktan Kombangan Jual Pupuk Subsidi Lampaui HET, Dispertahorbun Bangkalan: Jangan Beratkan Petani! 

“Saya tak mampu memasarkan apalagi produksi sendiri. Karena saya orang tidak mampu. Karya ini saya kerjakan jika ada pemesan saja,” papar Rudi.

Dia berharap, dari bakat yang ia miliki dapat membantu kebutuhan hidup bersama istri dan 2 anaknya. Karena dia sudah tak lagi memiliki pekerjaan tetap.

“Semoga saja hasil karya saya bisa disukai masyarakat. Hasilnya bisa digunakan untuk biaya hidup dan menyekolahkan anak – anak saya,” harap Rudi.

 

Reporter : Yudi Irawan
Redaktur : Sulaiman