Jelang Pemilu, PPK Kadur Retak?

Media Jatim

MediaJatim.com, Pamekasan – Semula hanya tiga anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), kini sudah lima personel tiap kecamatan pasca penambahan dan pelantikan 2 anggota PPK oleh KPU Pamekasan, Rabu (2/1/2019) kemarin. Termasuk PPK Kadur.

PPK Kadur semula hanya diduduki Moh Sikur, Nur Qomariyah, dan Hairul Anam. Kini, bertambah Ahmad Ezzuddin dan Muhammad Miftahul Faiz.

Sayangnya, kini berhembus kabar PPK Kadur retak. Itu seiring pergantian nakhoda yang semula Moh Sikur kini berganti ketuanya adalah Hairul Anam.

Dugaan keretakan tersebut kian berhembus kencang di rapat konsolidasi dan tanda tangan fakta integritas, Jumat (4/1/2019) siang.

Bertempat di pendopo kecamatan, rapat tersebut hanya dihadiri Anam, Ezzuddin, dan Faiz. Sementara Sikur dan Iqom (panggilan akrab Nur Qomariyah) absen.

“Kami Ketua dan Anggota PPS kompak hadir ke sini, tapi mengapa PPK justru tidak solid?” kritik Ketua PPS Pamaroh, Abdul Halik.

Anam yang memimpin jalannya rapat, tampak merespon serius kritikan Halik itu. Menurut Anam, PPK Kadur bukan tidak solid. Sikur dan Iqom izin tidak hadir karena berhalangan.

Baca Juga:  KPU Pamekasan: Pencermatan Jadi Senjata Menyikapi Dinamika DPT

“Saudara Sikur sedang ada acara keluarga di pantura, sementara Ba’ Iqom sedang merawat ayahnya yang sakit. Jadi, tidak ada kata retak. Dari PPK tiga orang yang hadir, sudah quorum. Mari fokus pada tugas kita masing-masing,” tepis Anam.

Dihubungi terpisah, Sikur memberikan klarifikasi atas ketidakhadirannya, sehingga memunculkan dugaan PPK Kadur dalam kondisi retak.

“Mohon maaf sebelumnya. Sepertinya saya perlu klarifikasi atas ketidakhadiran saya di acara rapat konsolidasi. Pertama, saya sudah pamit ke ketua yang baru bahwa saya bersama istri mau pulang ke Waru,” ujar Sikur.

Kedua, tambahnya, pihaknya mengira acara rapat tidak begitu formal karena waktu rembuk di kecamatan hanya ketua saja yang akan diundang untuk mengambil berkas fakta integritas dan dibawa ke desanya masing-masing.

“Ternyata acaranya luar biasa sangat formal,” tegas Sikur.

Ketidakhadirannya, tegas Sikur, tidak ada sangkut pautnya dengan posisinya yang tidak lagi sebagai ketua. Sikur berkomitmen tetap setia dan tetap bertanggung jawab terhadap amanah yang diberikan padanya.

Baca Juga:  Peran Masyarakat dalam Pemilu 2019 sebagai Barometer Demokrasi di Indonesia

“Terakhir, mari kita ciptakan demokrasi ini dengan santun dan berakhlakulkarimah. Jangan mudah berasumsi yang negatif yang sekiranya akan membawa perpecahan di internal panitia,” tukasnya.

Sikur siap mendukung terhadap langkah yang akan dijalankan oleh ketua yang baru demi terciptanya pemilu yang berintegritas.

Dikonfirmasi ulang, Anam justru memberi respon yang mengejutkan. Menurutnya, semua Anggota PPK sudah diundang dan diberi tahu bahwa acaranya juga beragendakan rapat konsolidasi. Di undangan ke PPS, semua PPK juga dipastikan tahu bahwa yang diundang adalah Ketua dan Anggota PPS.

“Itu saya taruh di grup PPS yang diikuti PPK. Saya berprasangka baik saja, mungkin yang bersangkutan tidak membacanya secara utuh. Sekali lagi, dak ada ceritanya PPK Kadur retak. Dak usah dibesar-besarkan,” tegas Anam.

Reporter: Agus Supriadi

Redaktur: Sulaiman