Bupati Baddrut Dapat Gelar Raden Tumenggung

Media Jatim

MediaJatim.com, Pamekasan – Bupati Pamekasan Baddrut Tamam dan istri Nayla Hasanah Baddrut Tamam menerima gelar kebangsawanan dari Keraton Surakarta, dalam acara rangkaian Tingalan Dalem Jumenengan ke-15 Raja Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Sampeyan dalem Ingkang Sinoehoen Kangjeng Soesoehoenan Pakoe Boewono XIII.

Dalam penganugerahan itu, Bupati Baddrut Tamam menerima gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) H Baddrut Tamam Cakrahadipuro. Sementara, ibu Nayla Hasanah, dianugerahi gelar Kanjeng Mas Tumenggung (KMT) Hj Nayla Hasanah Adiningtyas.

Tingalan Dalem Jumenengan merupakan salah satu ritual paling sakral karena memperingati hari ulang tahun kenaikan tahta raja. Rangkaian acara ini antara lain kirab pasukan keraton yang diiringi gending gamelan Jawa sebagai pembuka acara. Lalu dilanjutkan dengan tarian sakral Bedoyo yang dibawakan oleh sembilan penari.

Banner Iklan Media Jatim

Bupati Pamekasan Baddrut Tamam dan Ibu Nayla Hasanah Baddrut Tamam, merupakan bagian dari beberapa pejabat pemerintah yang menerima gelar kebangsawaan pada acara rutin Tingalan Dalem Jumenengan di Karaton Surakarta itu.

Baca Juga:  Bupati Pamekasan Harap Empat Siswa Ukir Prestasi di OSN

Gelar itu diberikan kepada orang yang dinilai telah berjasa dan memberikan kontribusi dalam pelestarian budaya. Tahun lalu, pada 12 April 2018, Karaton Surakarta juga memberikan gelar bangsawan kepada sejumlah pejabat saat pelaksanaan Tingalan Dalem Jumenengan ke-14 Pakoe Buwono (PB) XIII Hangabehi

Prosesi Tingalan Jumenengan ini ditandai dengan keluarnya Sinoehoen Pakoe Boewono XIII dari Dalem Ageng Prabasuyasa menuju Sasana Sewaka tempat berlangsungnya jumenengan. Dalam kesempatan itu juga digelar tarian Bedaya Ketawang oleh sembilan penari.

Sebelum acara Tingalan Dalem Jumenengan ini digelar, warga sekitar dan seisi keraton melakukan acara resik-resik yang dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, pada Jumat (29/3).

Baca Juga:  Orang Gantung Diri Hebohkan Warga Bumiharjo

Ganjar Pranowo mengatakan keraton beserta segala ritualnya merupakan bagian dari sejarah kebudayaan, sekaligus objek wisata. Ganjar Pranowo melakukan bersih-bersih karaton. Acara bersih-bersih diawali dengan pertunjukan Tari Gugur Gunung kemudian dilanjutkan dengan apel yang dipimpin Gubernur Ganjar Pranowo.

Selanjutnya ada penyematan ikat kepala dan sapu oleh Gubernur kepada perwakilan peserta sebagai tanda memulai kegiatan bersih-bersih. Sementara itu, Keraton Kasunanan Surakarta ini, berdiri pada 1744 dan hingga kini tetap terpelihara keindahan bangunan sebagai warisan budaya.

“Matur sembah nuwun, sungguh saya terharu, bangga dan senang atas penganugerahan dari Keraton Surakarta Hadiningrat,” ucap Baddrut Tamam.

Reporter: Zul

Redaktur: Sulaiman