MediaJatim.com, Pamekasan – “Peran perempuan dalam membangun tatanan kehidupan bernegara tidak bisa dipandang sebelah mata. Perempuan juga memiliki peran kuat dalam keberlangsungan sebuah Negara,” ucap Wakil Bupati Pamekasan, Raja’e, dalam pidato sambutannya pada kegiatan resepsi peringatan hari Kartini yang dilaksanakan Pemkab Pamekasan bertempat di Pendopo Ronggosukowati, Senin (22/4/2017).
Momen peringatan hari kartini, imbuh Wabup Raja’e harus bisa menjadi penyemangat para perempuan milenial, untuk terus mengkristalisasi semangat para pejuang perempuan pra kemerdekaan. Termasuk semangat juang Raden Ajeng Kartini, yang konsen berjuang untuk memajukan perempuan melalui jalur pendidikan.
“Melalui semangat kartini, kita tingkatkan kualitas keluarga melalui generasi sehat ekonomi kuat dan perempuan bermartabat,” katanya.
Selain menggugah semangat para pejuang perempuan. Pada momentum perayaan Hari Kartini, Raja’e juga menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada tokoh-tokoh perempuan Pamekasan, yang selama ini sudah sangat gigih memperjuangkan harkat dan martabat perempuan di berbagai bidang.
Menurutnya, peranan perempuan dalam pembangunan di Pamekasan sangat besar. Hal itu terlihat dengan semangat ibu-ibu dalam menyiapkan generasi berkualitas sejak dini. Baik dari pemberian pendidikan dan pengetahuan, melalui pola asuh dan tumbuh kembang anak melalui bina keluarga balita, serta advokasi perlindungan perempuan dan anak yang merupakan bentuk perjuangan tanpa pamrih dan mulia.
“Bahwa keberhasilan pembangunan yang telah kita capai tidak terlepas dari tangan-tangan terampil ibu-ibu dan kaum perempuan,” terangnya.
Lebih lanjut, Wabup Raja’e mengatakan, untuk mengubah kondisi yang kurang menguntungkan bagi kaum perempuan, menjadi tanggung jawab bersama utamanya para pemangku kebijakan. Kedepan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan harus responsif gender.
Sehingga, melalui momentum peringatan hari Kartini ini, dirinya mengajak seluruh penggerak perempuan, untuk terus memperkuat komitmen guna meningkatkan kualitas keluarga, yang justru menjadi cita-cita luhur RA Kartini yang harus diwujudkan bersama.
“Kebijakan pemberdayaan perempuan harus tetap berangkat dan bermuara pada potensi dan kodrat perempuan,” pungkasnya.
Reporter: Zul
Redaktur: Sulaiman