Opini  

Menakar Ramadhan Kita

Media Jatim

Tak terasa, Ramadhan sudah mau meninggalkan kita semua. Berdo’a saja, semoga puasa dan ibadah lainnya diterima oleh Allah sejauh ini. Amin.

Sedih memang, jika apa yang kita rindukan tidak lama bersama kita saat bersua. Tak terkecuali dengan ramadhan. Betapa indahnya ramadhan ini. Sungguh nikmat yang benar-benar tiada tara. Hanya kita selaku umat Nabi Muhammad SAW. yang mendapat nikmat ini. Subhanallah.

Nah, sejenak mari evaluasi dulu ramadhan kita. Sudah berapa kali khatam baca Quran selama ini. Atau, minimal, berapa banyak baca Quran tiap harinya.

Baca Juga:  Menulis untuk "Melawan"

Menjalankan ibadah puasa tentunya ikhlas mencari Ridho Allah SWT. Puasa jgn dijadikan beban, justru puasa dijadikan kebutuhan. Karena puasa merupakan tarbiyah agar puasa lebih bermakna dan bernilai. Hidupkan amalan sunnah dari Nabi Muhammad Shallahualaihiwasallam. Seperti tarawih, tadarus, bersiwak, shalat sunnah rawatib 12 rakaat.

Puasa itu harus memiliki target, tdk sekadar menahan lapar dan dahaga. Target yang dicapai tentunya berbeda oleh setiap individu. Salah satu contoh, target 5 kali khatam dalam sebulan.

Tentunya target ini tidak berhenti di bulan ramadhan saja. Di bulan lain juga diharapkan kita tetap istiqamah dalam beribadah. Dan yang terakhir, hindari dari perbuatan yang sia-sia. Semisal Ngobrol di pinggir jalan sambil ninggu waktu adzan maghrib. Lebih baik kita berdzikir kepada Allah. Istighfar kepada Allah. InsyaAllah puasa kita bernilai dan bermakna.
Jangan mengenal Allah di bulan ramadhan saja, karena hal ini digolongkan sejelek2 manusia kata Ibnu Mas’ud R.A.

Baca Juga:  Tajamara: Ruang Terbuka Hijau yang Cocok untuk Bersantai

Farhat Syamlan, Kepala Madrasah MA Sumber Bungur Pakong.