MediaJatim.com, Jember- Dalam setiap momentum peringatan yang berhubungan dengan Pancasila dan kepahlawanan, nama KH Achmad Siddiq selalu hangat diperbincangkan mengisi ruang-ruang publik. Itu tak lain karena Kiai Ahmad, sapaan akrabnya, merupakan sosok yang lengket dengan Pancasila dan pemikiran-pemikirannya yang moderat. Kiai Ahmad-lah yang memelopori penerimaan azas tunggal Pancasila.
Oleh karena itu, keinginan dan usulan sejumlah pihak agar Kiai Ahmad mendapatkan gelar pahlawan nasional, sangat laik, bahkan sudah seharusnya.
“Kiai Ahmad sangat pantas mendapat gelar pahlawan, dan itu harapan warga Jember dan NU,” ujar Wakil Ketua Pengurus Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) PBNU, H Badri Hamidi di Jember, Ahad (10/11).
Menurutnya, Kiai Ahmad adalah sosok yang cerdas dan berpikiran maju. Hal itu terlihat saat Kiai Ahmad dapat meyakinkan umat Islam bahwa tak satupun sila-sila dalam Pancasila yang bertentangan dengan Islam, bahkan Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai-nilai Islam. Momentum tersebut terjadi dalam Muktamar NU di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Asembagus, Situbondo, Jawa Timur (1984).
“Dengan argumen yang sederhana, Kiai Ahmad dapat meyakinkan peserta Muktamar NU, dan umat Islam terkait azas tunggal Pancasila,” lanjut H Badri.
Kecerdasan Kiai Ahmad mampu membungkam riak-riak penolakan azas tunggal oleh sebagian pengurus NU dan umat Islam. Kenyataannya, hingga hari ini aman-aman aja. Pancasila tetap sebagai ideologi negara, tidak menggantikan agama sebagaimana yang dikhawatirkan banyak orang waktu itu.
“Maka sekali lagi, jika sekarang Kiai Ahmad diusulkan mendapat gelar pahlawan, itu sah-sah saja. NU pasti mendukung. Dan mari warga Jember semuanya bergandengan tangan untuk mendukung itu agar beliau secepatnya mendapat gelar pahlawan. Sebab, Kiai Ahmad adalah kebanggaan Jember,” urai alumnus Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Asembagus, Situbondo itu.
Reporter: Aryudi A Razaq
Redaktur: A6