Gus Ghulam: H Marsuki Mempunyai Modal Politik dan Sosial

MediaJatim.com, Jember – Keberhasilan Partai NasDem menyodok ke posisi kedua perolehan suara dalam Pemilu legislatif tahun 2019, menuai respon yang positif dari berbagai kalangan. Salah satu yang menjadi sorotan adalah H Marsuki Abd. Gofur, sang nahkoda Partai NasDem Kabupaten Jember. Pengusaha tebu ini dinilai sebagai sosok yang sukses mengantarkan Partai NasDem menuju partai besar dalam waktu tak terlalu lama.

Salah satu respon positif dilontarkan oleh Ketua PCNU Kencong, Kabupaten Jember, KH Zainil Ghulam. Alumni pondok pesantren Nurul Jadid, Paiton, Kabupaten Probolinggo ini memandang keberhasilan H Marsuki dalam mengerek tinggi bendera Partai NasDem sebagai hal yang membanggakan, lebih-lebih karena ia adalah tokoh NU Kencong.

Banner Iklan Media Jatim

“Saya melihatnya dari sisi ini, yaitu elastisitas tokoh-tokoh NU. Dengan slogan NU ada di mana-mana, maka tokoh-tokoh NU bisa masuk di semua kekuatan partai politik,” ucap Gus Ghulam di kediamannya, Kamis (12/12).

Baca Juga:  Kekompakan Pasangan Berbaur Kian Terasah

Ia berharap agar suara NU yang ada di mana-mana itu bisa bersatu manakala dibutuhkan untuk kepentingan NU yang lebih besar. Dikatakannya, tahun ini adalah tahun politik. Perbincangan tentang Pilkada mulai menghiasi ruang-ruang publik. Oleh karena itu, lanjut Gus Ghulam, jika masyarakat menghendaki H Marsuki untuk maju dalam sirkuit Pilkada Jember tahun 2020, sangatlah wajar.

Dalam pandangan Gus Ghulam, warga NU sudah sangat merindukan sosok Bupati Jember yang benar-benar NU, bukan hanya diaku, apalagi hanya mengaku-aku. Dan kerinduan itu tak salah jika ditambatkan kepada H Marsuki.

“Bupati Jember nanti adalah Bupati yang memiliki watak NU. Yang sekiranya mampu mengembangkan Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) dan mampu menciptakan kesejahteraan masyarakat Jember, khususnya,” jelasnya.

Gus Ghulam menegaskan, setidaknya H Marsuki mempunyai dua modal sekaligus untuk memenangkan pertarungan di gelanggang Pilkada Jember 2020. Yaitu modal politik dan sosial. Sebagai ketua partai, dia sudah mempunyai delapan kursi legislatif. Hanya butuh dua kursi lagi untuk ‘runing’ dalam ajang tersebut. Kedua, sebagai tokoh NU dan mantan wakil Ketua PCNU Kencong, dan ditambah jaringan kepala desa, tentu itu modal sosial yang tidak bisa dianggap remeh.

Baca Juga:  Tuntut Bongkar Dugaan Skandal Korupsi Bupati Lamongan, Puluhan Masyarakat Geruduk Kantor Pemkab

“Sebagai organisasi, NU Kencong tetap netral, tapi saya pikir Nahdliyin sudah paham siapa kader NU yang harus dipilih. Kriterianya jelas. Karena itu, bagi kader NU yang mempunyai potensi dan kapabilitas dalam memimpin Jember ke depan, diharapkan ikut berperan aktif dalam kontestasi politik tahun 2020 nanti demi kemaslahatan NU dan tegaknya NKRI,” urainya.

Reporter: Aryudi A Razaq

Redaktur: A6