Cerita Manager Rumah Makan di Bangkalan, Terpaksa Rumahkan Separuh Karyawan

Media Jatim
Suasana Rumah Makan Bebek Riski di Jalan Raya Tangkel Bangkalan di tengah pandemi Covid-19, sepi pengunjung. (Foto: Wahyudi/MJ)

MediaJatim.com, Bangkalan – Dampak Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) pada wisata kuliner di Bangkalan begitu terasa. Banyak pebisnis kuliner dan pemilik restoran terpaksa menutup usahanya untuk sementara waktu, dan tak sedikit yang merumahkan Karyawan.

Ada juga yang tetap beroperasi walau terseok-seok dan berimbas terhadap puluhan karyawan dirumahkan bahkan di PHK massal, seperti yang diungkapkan Manager Rumah Makan Bebek Riski Bangkalan Syukur Abidin. Ia mengatakan ada sekitar 45 karyawan RM miliknya dari tiga cabang di Bangkalan yang karyawannya dirumahkan. Hal itu sejalan dengan minimnya pemasukan yang didapat setiap harinya dari total tiga cabang RM Bebek Riski.

Baca Juga:  Wartawan Jadi Kluster Penyebaran Covid-19 di Pamekasan, Itu Hoaks!

“Mau bagaimana lagi, omset kita turun hampir 70 persen,” kata Syukur Senin (08/06/2020).

Meski begitu, menurut Syukur, separuh dari karyawan yang dirumahkan, atas dasar kesepakatan bersama sehingga ketika pandemi Covid-19 berakhir, para karyawan dapat bekerja kembali.

“Kalau kita paksakan mereka kerja, 3 bulan terakhir ini kita tidak dapat hasil,” paparnya.

Berdasarkan database pelanggannya, 40 persen pelanggan RM Bebek Riski adalah pengunjung dari Luar Bangkalan, sehingga aturan PSBB di Surabaya membuat pelanggan berpikir ulang untuk singgah di RM Bebek Riski.

“Saat ini kita menunggu kejelasan pemerintah tentang New Normal atau PSSB, karena di Bangkalan tidak menerapkan keduanya,” imbuhnya.

Baca Juga:  Setelah GP Spanyol, Valentino Rossi Masih Pimpin Klasemen Sementara MotoGP 2017

Oleh sebab itu, dirinya berharap agar Pemerintah Daerah bisa lebih memperhatikan para pengusaha kecil menengah di tengah pandemi Covid-19 ini.

“Terutama yang punya karyawan banyak,” pungkasnya.

Reporter: Wahyudi

Redaktur: Zul