Dosen INSTIKA Temukan Model Pembelajaran saat Pandemi

Media Jatim

MediaJatim.com, Sumenep – Di masa wabah Covid-19 ini bukan menjadi alasan untuk tidak menghasilkan sebuah karya yang kreatif dan inovatif. Justru, pada pendemi ini dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bisa menghasilkan karya.

Adalah Durhan, salah satu dosen di Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) Guluk-Guluk, Sumenep berhasil menemukan model pembelajaran yang dianggap layak untuk diaplikasikan dalam dunia pendidikan. Model pembelajaran yang dia temukan merupakan hasil karya ilmiahnya dalam disertasi program doktoralnya.

Karya yang berjudul “Pengembangan Model Pembelajaran Ad-Predic (Ask, Do, Presentation, Discussion, Communication)” ini sudah dipertahankan dalam ujian terbuka pada Selasa, 28 Juli 2020 di hadapan tujuh penguji yang ahli dalam bidang pembelajaran.

Banner Iklan Media Jatim

Selama kurang lebih dua jam, Durhan berhasil mempertahankan hasil penelitiannya tersebut, sehingga layak meraih doktol dengan predikat sangat memuaskan, meskipun target utamanya adalah predikat cum laude.

Baca Juga:  Purnawiyata MTsN 1 Sumenep, Kepala Sekolah Minta 261 Lulusan Jaga Akhlak di Tengah Masyarakat

Penelitiannya ini dilakukan kurang lebih dua tahun, dari proses penyusunan draft kualifikasi, proposal, pengajuan promotor, ujian verifikasi, tertutup sampai ujian terbuka.

Penemuan model pembelajaran ini sangat langka, karena akhir-akhir ini jarang bagi praktisi pendidikan menemukan dan menghasilkan produk pendidikan. Maka, sangat layak bagi dia, selaku Dosen INSTIKA, atas temuannya yang fenomenal mendapatkan apresiasi tidak hanya di kampus dia mengabdi, akan tetapi di dunia pendidikan.

Dia memulai S3-nya melalui program beasiswa 5.000 doktor yang dibuka oleh UIN Sunan Ampel Surabaya. Namun, gagal meraih program beasiswa tersebut. Malahan, hal itu menjadi batu loncatan agar tetap melanjutkan kuliah S3-nya secara mandiri.

Baca Juga:  Bupati Pamekasan Serahkan Beasiswa untuk Mahasiswa Berprestasi dan Difabel

Pernah juga dia mengambil S2 di kampus yang sama, melalui program beasiswa. Dan hasilnya juga nihil. Dan hari ini, dia membuktikan bahwa semangat dan kesabaran adalah kunci keberhasilannya dalam dunia pendidikan, dapat gelar Magister dan Doktor secara mandiri.

UIN Sunan Ampel Surabaya kembali melahirkan doktor-doktor berkualitas. Durhan, salah satunya, dikukuhkan sebagai doktor ke-587 oleh Prof. DR. H. Aswadi, M.Ag., selaku ketua sidang. Dan beliau sempat berpesan kepada dia, “Lanjutkan ke profesor,” tegasnya tanpa senyum.

Reporter: A6

Redaktur: Sulaiman