Peduli Pendidikan, Pemuda Desa Tobungan Adakan Bimbel Gratis

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM, Pamekasan – Melihat mirisnya pendidikan siswa-siswi di desa Tobungan, Galis, Pamekasan yang terlalu lama libur sekolah, pemuda desa Tobungan bergerak mengadakan Bimbingan Belajar (Bimbel) Gratis.

Bimbel ini dimulai sejak merebahnya pandemi Covid-19 yang mengakibatkan siswa-siswi tidak bisa mengikuti pelajaran tatap muka dan masih berjalan hingga sekarang.

Salah satu pemuda desa Tobungan Kusnur mengatakan, sistem yang digunakan pada pembelajaran lebih fleksibel karena siswa bisa memilih pelajaran apa saja yang ingin mereka pelajari.

“Karena murid yang hadir setiap malamnya tidak teratur dan target muridnya dari kelas 1 sampai 6 SD, maka setiap kelas ada 2 atau 3 pengajar,” ungkap Kusnur, Ahad malam (30/8/2020).

Baca Juga:  40 KPPS Tunggu Antrean Pemeriksaan Polisi dalam Kasus Pemotongan Anggaran TPS 2024

Karena pemahamannya yang berbeda-beda, pemuda desa Tobungan berupaya memilah kemampuan anak didiknya agar sesuai dengan kebutuhan mereka.

“InsyaAllah kami telaten dalam mengajarkan mereka. Pemahaman mereka juga berbeda-beda, jadi kami harus memilah kemampuan masing-masing murid,” lanjut Ketua Bimbel Gratis tersebut.

Uniknya, gerakan pemuda ini bukan inisiatif Pemerintah Desa setempat, melainkan murni dari keinginan mereka bersama.

Yati selaku Sekretaris Program Bimbel mengatakan, dirinya ikhlas melakukan semua ini meskipun tidak dibayar sepeserpun.

“Kami ini murni tidak dibayar oleh siapapun, malah kami kadang mengeluarkan dana untuk kebutuhan alat-alat pembelajaran yang dibutuhkan,” tegas mahasiswi IAIN Madura itu.

Banner Iklan Media Jatim

Pembelajaran ini dibagi menjadi 2 zona, yakni zona barat dan zona timur. Murid yang hadir pada bimbingan tersebut setiap harinya lebih dari 30 siswa. Sementara jumlah tutornya keseluruhan 20 orang.

Baca Juga:  ANBK Gelombang I Kelas V SD Digelar Dua Hari, Disdikbud Pamekasan Dorong Hasil Rapor Siswa Valid!

“Alhamdulillah, murid yang hadir banyak, sekitar 30 lebih setiap zona walau kami tidak menyediakan absensi untuk mereka. Untuk pengajarnya sekitar 20 orang,” tukas Yati.

Reporter: Baddrut Tamam

Redaktur: Zul