Mahasiswa IAIN Madura Raih Juara Vlog Apresiasi dan Kritik Pemkab Pamekasan

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM | Pamekasan – Tiga mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, Ahmad Suyitno, Musfiqi dan Fajar Firmansyah mencatatkan namanya di papan kejuaraan Millennial Vlog Competition 2 Tahun Kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Kab. Pamekasan.

Suyitno dan Musfiqi, sapaan akrabnya, meraih juara satu kategori apresiasi pada lomba hasil kerjasama Pemkab Pamekasan dengan official KM Avis, YouTube milik Harian Kabar Madura tersebut. Sedangkan Fajar, begitu disapa, meraih juara favorit kategori kritik.

Suyitno mengatakan, video yang diikutkan lomba itu sengaja dilakoni berdua bersama Musfiqi, karena saling melengkapi. Dia sebagai editornya. Sedang Musfiqi sebagai pemilik ceritanya.

“Video ini kami garap berdua dengan Musfiqi selaku pemilik ide cerita. Saya sendiri yang direc serta editornya. Tentu dalam pembuatan video ini pasti butuh kesabaran dan ketelatenan agar mendapatkan hasil yang menurut kami bagus. Sehingga kami sampai pada titik ini,” jelas mahasiswa Prodi Komunikasi & Penyiaran Islam (KPI), Rabu (30/9/2020).

Proses pembuatan video itu, katanya, berlangsung satu minggu. Mulai dari pengambilan video yang dilakukan dua hari dan editing membutuhkan empat hari.

Kenapa mengambil apresiasi? Suyitno melanjutkan, karena untuk kritik pihaknya mengaku tidak banyak mempunyai data. Semua video apresiasi yang dibuat sesuai data yang sudah ada. Menurutnya, karena ketika berbicara tanpa data dusta.

“Tentu sangat senang. Lebih-lebih video kami disukai oleh bupati dan kami juga bisa berfoto dengan beliau. Akan tetapi kami sadar bahwa video kami masih banyak yang harus dibenahi untuk lomba selanjutnya,” ujarnya.

Baca Juga:  Bronto Seno Sindir Kadishub Soal Mancing di Tengah Pandemi Covid-19

Kepada pemuda lainnya, khususnya mahasiswa IAIN Madura, Suyitno mengatakan, mengasah skill di era digital ini perlu. Termasuk jadi Conten Creator.

“Tetap semangat berkarya walau dimasa pandemi. Jika sahabat tidak mempunyai skill conten cretor ingat youtube tidak pernah libur,” saran mahasiswa asal Pasean, Pamekasan ini.

Dia berharap, pihaknya tidak hanya meraih kejuaraan dalam konteks yang sama ditingkat kabupaten saja. Akan tetapi bisa di tingkat nasional maupun internasional

Berbeda dengan Suyitno, Fajar yang meraih juara favorit kategori kritik mengatakan, pihaknya sengaja angkat persoalan seperti sampah sebab di pesisir selatan Pamekasan sampah masih tidak terkendali.

“Jadi kenapa saya buat video itu, karena keresahan saya dengan persoalan sampah yang ada di pintu masuk kabupaten Pamekasan mulai dari desa Bandaran sampai Desa Branta Pesisir. Kalau kita lewat dari ujung selatan jadi pemandangan kita tuh sudah tidak enak dengan tumpukan sampah dan berserakan. Jadi adanya video ini bisa saya aspirasikan lewat video,” beber pemuda Bandaran, Tlanakan, Pamekasan ini, Rabu (30/9/2020).

Dia bercerita, pembuatan video itu dilakukan lebih kurang satu minggu. Mulai dari menyusun video itu mulai dari mengambil sampel-sampel yang dibutuhkan atau video-video wawancara yang dibutuhkan.

“Kritikan dua tahun kepemimpinan bapak bupati dan wakil bupati Haji Bapak Badru Tamam dan Haji Rajai dianggap penting sebagai pengontrol. Jadi memang sengaja saya mengangkat kritikan persoalan karena memang dari dulu persoalan sampah ini belum usai,” jelasnya kepada Mediajatim.com.

Baca Juga:  Gelar Santunan, Rektor Akui Kiprah UPZ IAIN Madura

Jadi kalau melintasi pesisir selatan Pamekasan atau di Bandaran itu sampai ke Branta, jelasnya, memang akan melihat ada tumpukan sampah bahkan berserakan. Salah satu faktornya karena memang kurangnya kesadaran masyarakat soal sampah dan memang kurangnya perhatian dari pemerintah juga.

Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah (HES) itu mengaku, sangat senang. “Saya senang dan tak lupa terima kasih kepadal official atau panitia penyelenggara terima kasih sudah memilih saya untuk jadi juara itu,” katanya.

Fajar berpesan kepada mahasiswa IAIN Madura. Kata Fajar, jadi sampai putus asa dalam mencoba sesuatu yang baru. “Jadi teruslah berjuang teruslah mangsa skill teruslah berprestasilah belajar untuk menjadi yang terbaik,” pungkasnya.

Abu Zahwi, staf kemahasiswaan dan bidang kerjasama IAIN Madura mengapresiasi dan mengaku bangga atas prestasi yang diraih Syuitno, Musfiqi, dan Fajar.

“Saya bersyukur dan senang. Saya sangat apresiasi prestasi mereka. Di era digital ini hal tersebut adalah prestasi luar biasa yang layak untuk diapreseasi. Hal itu menunjukkan bahwa mereka melek teknologi dan informasi,” tuturnya, Rabu (30/9/2020).

Alumnus STAIN Pamekasan (IAIN Madura) itu berharap, mereka bisa terus mengembangkan kemampuan dan keahlian mereka. Sehingga bisa memberikat manfaat yang banyak nan nyata. Baik kepada mereka, keluarga, dan masyarakat.

“Semoga mahasiswa yang lain bisa mengikuti jejak mereka atau melampaui pencapaian mereka. Karena saat ini sudah eranya. Kita memanfaatkan perkembangan teknologi dengan cerdas dan sebaik mungkin,” kata Busahwi sapaan akrabnya.

Reporter: Gafur

Redaktur: Zul