Optimalkan Manajemen Pendidikan Pesantren, KPM STAI-MU Gelar Seminar

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM | Pamekasan – Berpijak pada kalender akademik Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Ulum (STAI-MU) Pamekasan, saat ini sedang dilaksanakan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM), sejak 5 Januari 2021 sampai 4 Februari 2021.

Peserta KPM pada tahun ini dibagi menjadi beberapa kelompok yang dilaksanakan di daerah Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan.

Rutinitas kegiatan yang dilakukan oleh STAI-MU dipastikan mampu untuk memberikan yang terbaik dan bermanfaat kepada desa dan semua yang terkait. Salah satu yang bisa dilakukan adalah mengonversikan metode dan tema KPM yang dulu agar menambah inovasi baru bagi rutinitas kampus dari tahun ke tahunnya.

Beberapa desa yang ditempati peserta KPM sudah mulai terlihat progresnya, salah satunya di Desa Akkor Palengaan Pamekasan yang ditempati oleh kelompok 10, tepatnya di PP. Miftahul Ulum Sumber Panjalin Akkor.

“Di tempat ini, kelompok KPM yang didominasi oleh peserta putri ini, tidak menjadi penghambat bagi mereka untuk terus berapresiasi. Mereka tetap berusaha berkreasi yang terbaik untuk masyarakat, khususnya di lingkungan Desa Panjelin ini. Hal ini dapat dilihat dengan adanya seminar untuk masyarakat yang menjadi tenaga pendidikan di PP. Sumber Panjalin Akkor Palengaan Pamekasan yang diselenggarakan oleh peserta KPM kelompok 10 tersebut,” terang Aisyatul Jamilah selaku ketua kelompok.

Baca Juga:  Relasi Historis Pesantren dan Kearifan Lokal

Terinspirasi dari Dr. Hermanto Halil M. Pd.I saat mengisi pembekalan sebelum keberangkatan peserta KPM tahun ini, dirinya mengatakan “Apabila kita berada di wilayah yang bukan milik kita dan kita baru dalam wilayah tersebut, maka kita harus bisa beradaptasi dengan baik tanpa melakukan hal yang sekiranya berkesan tidak baik di wilayah tersebut”.

Dengan presepsi itulah KPM kali ini diinovasi dengan tema dan metode yang baru dengan KPM sebelumnya. Dikarenakan tahun ini KPM menggunakan metode tematik, maka pihak akademik memfokuskan pada tema yang indikatornya fokus pada pendidikan.

Menurut Aisyatul Jamilah, seminar tersebut digelar untuk mengembangkan manajemen pendidikan yang bertujuan untuk mengoptimalisasikan manajemen pendidikan pesantren yang terjadi pada saat ini. Hanya di semua lembaga Pondok Pesantren dalam manajemen tenaga pendidik yang terjadi di Madrasah.

Baca Juga:  Inilah Pemenang Musabaqoh Kitab Kuning 2018 Garda Bangsa Pamekasan

“Pesantren sebagai institusi pendidikan tertua di Indonesia harus berbenah diri. Itu dalam rangka pemenuhan hajat kemanusiaan. Di samping itu, juga sebagai wujud kesiapan pesantren guna bersaing dalam kancah global. Pesantren membutuhkan manajemen yang terbarukan, sesuai dengan kebutuhan zaman,” dawuh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Masykurotus Syarifah, M,H.I.

Kegiatan seminar ini dilakukan pada hari Jumat 22 Januari 2021 dengan tema “Optimalisasi Manajemen Pendidikan Pesantren”. Kegiatan tersebut diikuti oleh tenaga pendidik dari setiap lembaga dari tingkatan PAUD, TK, MI, MTS, MA dan madrasah Ula dan Wustho.

Pemateri yang dihadirkan adalah tenaga pendidik di STAI-MU Pamekasan, karena manajemen pendidikan ini telah diaplikasikan di STAI MU, sehingga para tenaga pendidik sangat berantusias mengikuti seminar tersebut.

Reporter: Novi

Redaktur: A6