MEDIAJATIM.COM | Pamekasan – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pamekasan tampak memperhitungkan keberadaan Gerakan Pemuda (GP) Ansor. Itu menyusul keluarnya SKB 4 menteri; proses pendidiian harus tetap dijalankan tanpa melihat zona.
“Tentu dengan melihat empat unsur,” tegas Kepala Disdikbud Pamekasan Akhmad Zaini di kantor Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Pamekasan di Jalan R Abd Aziz Nomor 95 Jungcangcang, Ahad malam (7/2/2021).
Dalam kegiatan Ngobrol Santai tersebut, Disdikbud dan GP Ansor Pamekasan mengurai tema “Mengawal Desain Pendidikan Pamekasan di Tengah Pandemi”. Akhmad Zaini terlihat serius meminta usukan GP Ansor berkenaan jaminan kepada masyarakat dalam menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM).
Keempat unsur yang perlu dicermati dalam menjalankan PTM, cukup ditekankan oleh Zaini. Di antaranya, kesiapan sekolah dengan data periksa dan komitmen patuh protokol kesehatan (protkes); dukungan perizinan dari Ketua Sathas Covid-19 Pamekasan, kesiapan komite sekolah, dan izin orang tua murid.
“Kita berharap pemerintah memberikan jaminan kepada masyarakat agar tidak bermasalah dalam menjalankan PTM, utamanya yang berkait erat dengan kesehatan,” terang Zaini yang disimak langsung oleh Ketua PC GP Ansor Pamekasan Syafiuddin.
Mantan Kabag Kesra Setdakab Pamekasan tersebut mengakui, Satgas Covid-19 Kabupaten Pamekasan telah mengeluarkan izin PTM. Kondisi tersebut membuat situasi terdesak, butuh kesigapan dan pelaksanaan serius dalam menyukseskannya.
Dalam kesempatan itu, dukungan juga datang dari Kepala Sarkorcab Banser Pamekasan Jamaluddin. Termasuk support dari Ketua IPNU Pamekasan Baddrut Tamam.
Dukungan dari GP Ansor, Banser, IPNU, menjadi kian bulat usai Zaini memberi bocoran berkaitan dengan izin PTM; Satgas Covid-19 Pamekasan telah mengeluarkannya.
Sebagai salah satu pembicara utama, Ketua PC GP Ansor Pamekasan Syafiuddin memberi dukungan moril kepada Disdikbud Pamekasan. Itu dalam menyukseskan terselenggaranya PTM.
Syafiuddin berkomitmen akan terus bersinergi dengan pemerintah. Yakni, dalam mengawal desain pendidikan di Pamekasan di era pandemi. Sebab, diakui Syadiuddin, itu juga tanggung jawab GP Ansor.
“PTM jadi persuasi secara edukatif di tengah lemahnya kesadaran protkes. Setidaknyaz anak didik berkabar ke orang tuanya penjelasan dari guru terkait pentingnya protokol. Edukasi ketuk tular sangat penting di tengah kian massifnya penyebaran Covid-19,” tukasnya.
Reporter: A6
Redaktur: Zul