MEDIAJATIM.COM | Sampang – Kalangan Muda Madura (KMM) 18+ menggelar diskusi dengan tema, Mitos Kesejahteraan Rakyat melalui Tambang Fosfat, hal ini dalam rangka menindak lanjuti arak gerak pasca deklarasi. Diskusi yang dibuka dengan pembacaan surat al-Fatihah baru dimulai pada jam 10.15 Wib bertempat di pantai Camplong kabupaten Sampang, Sabtu (20/2/2021).
Pada kesempatan kali ini, Moh. Faiq salah satu pemuda Sumenep dijadikan pemantik dalam memaparkan seputar materi tentang tambang fosfat yang saat ini tengah banyak ditolak oleh masyarakat. Sehingga dirasa penting membahas persoalan ini, terlebih menyangkut kondisi lingkungan dan nasib rakyat di masa depan.
“Tambang fosfat sengaja direncanakan oleh aparatur pemerintah guna mempermudah jalan masuknya para investor untuk melakukan ekploitasi alam besar-besaran, sedang dampak buruknya seakan tidak pernah diperhatikan. Karena apabila penambangan ini tetap saja dilakukan, selain merusak lingkungan, pun juga mengancam ketersediaan air untuk keberlangsungan hidup di masa yang akan datang,” kata Koordinator Aliansi Rakyat Bergerak kabupaten Sumenep tersebut.
Lebih lanjut, Faiq mengungkapkan, karena titik lokasi penambangan fosfat berada di kawasan batu karst yang masuk pada kawasan lindung nasional, sebagaimana termaktub dalam peraturan menteri energi dan sumber daya mineral, nomor 17 tahun 2012, bab III mengenai status dan kriteria. Salah satu fungsinya sebagai tangki air untuk menyimpan agar ketersediaan tetap terjaga dan tidak kekeringan.
“Kalimat demi kepentingan rakyat untuk kesejahteraan bersama hanya narasi kosong yang disampaikan oleh pemerintah agar bisa mengelabui kita semua, sebab ini merupakan agenda besar para pemilik modal agar terus melanggengkan kekuasaan dengan menumbalkan kita selaku masyarakat pinggiran. Maka perlu untuk kita lawan bersama,” tegasnya.
Sedangkan kordinator pusat dari komunitas KMM 18+ Kurdi, menuturkan dengan penuh harap kepada anggotanya agar bisa dalam satu menyuarakan penolakan tambang fosfat di Madura.
“Karena mengingat lokasi penambangan fosfat ini tidak hanya berada di wilayah Sumenep melainkan juga tersebar dibeberapa kabupaten di Madura. Maka ke depan akan kami kawal sampai rencana tambang fosfat gagal. Langkah awal barusan kami sudah selesai mendeklarasikan penolakan tambang fosfat,” ungkapnya setelah diskusi usai.
Reporter: Putri
Redaktur: Zul