MEDIAJATIM.COM, Jember | Sejumlah guru ngaji di Desa Sukogidri kompak mengantar Haji Purnoto mendaftarkan diri sebagai calon kepala desa (kades). Rombongan tersebut diterima oleh panitia pemilihan kepala desa (pilkades) di Balai Desa Sukogidri, Selasa (25/5/2021).
Tampak rombongan tersebut mengenakan baju putih, sarung, dan kopyah. Selain itu, rombongan tersebut juga tetap mematuhi protokol kesehatan dengan bermasker dan menjaga jarak.
Haji Purnoto, akunya, mantap mendaftar diri sebagai kades karena mendapat dukungan penuh dari masyarakat. Mereka mau berbondong-bondong mengantar petahana tersebut ke balai desa. Namun, karena masih dalam situasi pandemi Covid 19, maka dipilihlah guru ngaji sebagai tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.
“Ini bukan pencitraan. Melainkan murni atas niat baik mereka (guru ngaji) yang selaras dengan iktikad saya membangun Sukogidri menjadi lebih baik,” ungkapnya.
Di sela-sela guru ngaji yang mendampingi, ia minta didoakan agar tetap istiqamah dalam menjalankan amanah masyarakat jika berkesempatan terpilih kembali sebagai kades Sukogidri.
“Mohon disaksikan dan jangan sungkan-sungkan menegur saya. Jika memang salah, ya salah. Jika benar, ya benar,” ungkapnya kepada guru ngaji sebelum menyerahkan berkas ke panitia.
Sujoko, ketua panitia, menerima langsung berkas lamaran tersebut. Ia mengatakan bahwa Haji Purnoto adalah pendaftar pertama. Jika seandanya berkas masih ada kekurangan, maka yang bersangkutan masih memiliki cukup waktu untuk melengkapinya.
“Masa pendaftaran masih cukup lama. Mulai tanggal 21 Mei sampai 4 Juni 2021. Jadi masih ada waktu sepuluh hari dari sekarang untuk melengkapinya,” Jelasnya.
Pilkades tahun ini merupakan kesempatan keduanya. Dirinya berstatus petahana. Pada pilkades sebelumnya, amanah masyarakat juga jatuh kepadanya. Banyak masyarakat yang merasa puas atas kinerja kepemimpinannya, termasuk para guru ngaji yang sangat diperhatikan betul.
“Kami di sini juga hadir sebagai saksi bahwa kepemimpinan bapak Haji Purnoto sangat bagus dan perlu dilanjutkan. Kami ikhlas mendukung. Tidak ada tekanan dari siapapun,” Ungkap Ustad Ahmad, salah satu guru ngaji.
Reporter: F Ahmad
Redaktur: A6