MEDIAJATIM.COM | Jember – Dewasa ini lagi eranya digital. Tidak hanya elektronik yang serba digital, tapi banyak sektor kehidupan yang sudah menerapkan perilaku digital, lebih-lebih bisnis. Ini seiring dengan semakin riuhnya kecenderungan masyarakat dalam memanfaatkan media sosial.
Menyikapi hal tersebut, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jawa Timur menggelar acara bertajuk “Pelatihan Digital Enterpreneur” di Yayasan Pondok Pesantren Roudlah Darus Salam, Desa Sukorejo, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember Jawa Timur, Selasa (22/3/2022).
Pelatihan yang mengusung tema “Ikhtiar Pengembangan Kapasitas Santri dan Pemuda dalam Menyongsong Digitalisasi Bisnis” itu dibuka secara virtual oleh Kepala Dinas Kominfo Jatim, DR. Budiono.
Acara yang akan berlangsung sehari penuh itu diikuti oleh 60 peserta. Mereka adalah para santri dan sebagian mahasiswa, dengan menghadirkan 3 narasumber yang cukup kompeten di bidangnya.
Menurut Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika Dinas Kominfo Jawa Timur, Ahmad Fadil Husni, pelatihan tersebut merupakan perwujudan dari keinginan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indarparawansa untuk mencetak santri yang memiliki kemampuan teknopreneurship dan enterpreneurship.
“Jadi ini menindaklanjuti keinginan Ibu Khofifah. Sasarannya adalah santri dan pemuda milenial,” ujarnya kepada awak media ini di sela-sela acara pelatihan.
Ia menambahkan, tahun ini pihaknya merencanakan pelatihan serupa digelar 10 kali dengan melibatkan para santri di sejumlah daerah.
“Kita mulai pelatihan ini dengan bekerjasama dengan Yayasan Kiai Misbah (H Misbahus Salam, Pengasuh Roudlah Darus Salam),” terangnya.
Di tempat yang sama, H Misbahus Salam menyatakan bahwa pelatihan tersebut memiliki tujuan yang sangat mulia, yakni untuk mencetak santri yang piawai dalam digital bisnis. Tujuan akhirnya adalah lahirnya santri pengusaha atau pengusaha yang santri, dan tentu saja jago soal digital bisnis.
“Dan itu, saya kira sangat bisa,” jelasnya.
Ia menegaskan, saat ini untuk berbisnis tidak harus punya barang. Sebab, barang kebutuhan masyarakat sudah tersedia di mana-mana. Yang penting adalah calon pengusaha harus piawai di bidang digital, dan punya kemampuan bernegosiasi.
“Kalau dulu, mau jadi pengusaha harus punya modal yang cukup untuk beli barang. Sekarang tidak perlu modal, kita (pengusaha) hanya tinggal memasarkan lewat akun yang ada,” pungkasnya
Reporter: Aryudi A Razaq
Redaktur: A6