Daerah  

Nihil Anggaran, Pemkab Pamekasan Dinilai Tak Serius Wujudkan Kota Literasi

Media Jatim
Perpustakaan
(Dok. Media Jatim) Pengunjung Perpustakaan Daerah Pamekasan.

Pamekasan — Pada tahun anggaran 2023, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DKP) Pamekasan tidak menganggarkan dana untuk kegiatan literasi.

Banner Iklan Media Jatim

Kondisi ini mendapat sorotan dari salah seorang Pegiat Literasi di Pamekasan, Zainal A Hanafi. Menurutnya, pemerintah kabupaten (pemkab) seharusnya memberikan perhatian lebih kepada pengembangan literasi.

“Sepertinya penyebutan kota literasi kita tunda dulu, karena pengembangannya saja tidak masuk prioritas,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Jumat (6/1/2023).

Menurut alumnus Universitas Madura itu, pemkab sepertinya lebih puas dengan label saja, bukan kepada proses yang harusnya dilaksanakan terlebih dahulu.

Baca Juga:  DPRD Sebut Kekayaan Kadis PUPR Pamekasan Rp11,3 Miliar Tak Wajar, Punya 30 Tanah dan Bangunan

“Jika hanya ingin disebut Kota Literasi, ya silakan. Tapi miris jika hanya soal sebutan saja kita merasa puas,” imbuhnya.

Sementara Kepala DPK Pamekasan Prama Jaya mengatakan, pihaknya saat ini fokus melengkapi kekurangan di sektor pelayanan saja.

“Kalau seperti pelatihan menulis, tidak ada. Kami ingin melengkapi bahan bacaan buku,” ujarnya, Jumat (6/1/2022). Diketahui, DPK tahun ini menganggarkan Rp200 Juta untuk pengadaan buku.

Prama juga menjelaskan, pengadaan buku ini bukan tanpa alasan. DKP selama dua tahun terakhir tidak pernah belanja buku sama sekali.

Baca Juga:  PAD Pelabuhan Tanglok Masih Rp88,4 Juta, Dishub Sampang Akui Kelimpungan Capai Target

Selain itu, kata Prama, keterbatasan anggaran juga menjadi penyebab alokasi anggaran bagi kegiatan literasi tidak ada.

“Pelayanan menjadi prioritas kami tahun ini,” tukasnya. (rif/zul)