Menuju Daerah Agropolitan, DPRD Bangkalan Sebut Diskan Kurang Pembinaan pada Produk Olahan Perikanan

Media Jatim
Ikan
(Helmi Yahya/Media Jatim) Ikan hasil tangkapan nelayan yang seharusnya bisa diolah menjadi produk unggulan di Pasar Ki Lemah Duwur, Bangkalan, Kamis (12/1/2023).

Bangkalan — Dinas Perikanan (Diskan) Bangkalan mengaku belum siap kembangkan potensi produk olahan hasil perikanan untuk mewujudkan Daerah Agropolitan di Bangkalan tahun 2023.

Menurut Kepala Diskan Bangkalan Muhammad Zaini, bahwa potensi produk olahan hasil perikanan binaannya terbatas. Hal itu terjadi karena lahan untuk pengelolaanya juga terbatas.

“Lahan perikanan ini sangat sedikit, beda dengan lahan pertanian yang luas,” katanya, Kamis (12/1/2023).

Lahan yang dimaksud oleh Zaini, seperti tambak dan tempat budi daya ikan. Sebab, jika menggunakan lahan pembudidaya milik warga, jelas tidak memungkinkan.

Baca Juga:  Antisipasi Pelanggaran Keimigrasian, Seluruh Penginapan di Madura Wajib Lapor Keberadaan WNA

“Kami di kabupaten ini tidak punya lahan tambak, yang ada malah milik provinsi di daerah Kamal,” ulasnya.

Kalau kami punya lahan, kata Zaini, kami siap mewujudkan target Daerah Agropolitan ini, tapi karena lahannya tidak ada, sulit rasanya bisa diwujudkan.

Salah satu Anggota Komisi B DPRD Bangkalan Fathur Rosi menyebutkan, potensi olahan produk hasil perikanan di beberapa kecamatan sebenarnya banyak. Hanya saja upaya pembinaan dari dinas terkait kurang.

“Ada kerupuk ikan di Kwanyar, ada tengiri di Arosbaya, harusnya ini bisa diseriusi jika memang ingin mencapai target Daerah Agropolitan itu,” paparnya, Kamis (12/1/2023). (hel/faj)