Hanya Survei di Empat Kecamatan, Dispusip Klaim TGM Bangkalan Duduki Peringkat Kedua se-Jatim

Media Jatim
U
(Dok.IKMS) Tiga anak kecil saat menikmati bacaan lapak baca Bintang Merah Literasi di Taman Paseban alun-alun Bangkalan, 2022.

Bangkalan — Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Bangkalan klaim Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) masyarakat Bangkalan tertinggi kedua se-Provinsi Jawa Timur.

Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Bangkalan Christine Sri Hayati menjelaskan, dari 37 kabupaten atau kota di Jawa Timur, TGM masyarakat Bangkalan ada di urutan kedua teratas.

“Berdasarkan hasil survei dari Universitas Airlangga (UNAIR) dan Perpus Provinsi tahun 2022, data TGM Bangkalan skornya 67,2 dan menjadi peringkat kedua dari seluruh kabupaten se-Jawa Timur,” katanya, Rabu (25/1/2023).

Kristin menyebutkan, hasil survei tersebut didapatkan dari beberapa indikator, di antaranya, frekuensi membaca, durasi membaca, jumlah buku yang dibaca, frekuensi akses internet, dan durasi akses internet.

Baca Juga:  Imbas Imunisasi Tak Capai Target, Angka Penderita Campak di Pamekasan Tinggi

“Padahal hasil survei UNAIR tahun 2019 lalu, peringkat TGM masih ada di urutan ketujuh, dengan skor 27,8,” imbuhnya.

Tapi hasil survei tahun 2022 lalu, kata Kristin, skor TGM masyarakat Bangkalan tiba-tiba meningkat, bahkan menjadikan Bangkalan berada di urutan nomor dua.

“Tetapi sample dalam survei kemarin hanya diambil dari empat kecamatan, yakni Kecamatan Bangkalan, Kamal, Modung, dan Kwanyar, dengan 400 responden,” ungkapnya.

Ketua Bintang Literasi Bangkalan Syahril Mobin menilai peringkat kedua TGM masyarakat Bangkalan itu tak perlu dibanggakan, karena pada faktanya, minat masyarakat Bangkalan hari ini masih rendah.

Baca Juga:  Terkait Sanksi ASN Sepulu Ikut Deklarasi Prabowo-Gibran, Bawaslu Bangkalan Limpahkan ke Pj Bupati

“Ketika kami buka lapak baca saja jarang ada yang datang dan membaca,” tuturnya Rabu (25/1/2023).

Banner Iklan Media Jatim

Apalagi, kata Syahril, sampel dari survei TGM tersebut hanya diambil dari empat kecamatan, jelas itu tidak bisa mewakili seluruh masyarakat di Bangkalan. Karena di kabupaten ujung barat Pulau Madura ini terdapat 18 kecamatan.

“Empat kecamatan itu belum memenuhi separuh kabupaten, jadi tidak bisa dianggap mewakili se-Kabupaten Bangkalan,” tutupnya.(hel/faj)