Banner Iklan Media Jatim

Dinkes Klaim Penderita Stunting di Bangkalan Menurun, DKBP3A: Masih Jauh dari Target Nasional

U
(Helmi Yahya/Media Jatim) Kabid Ketahanan dan Kesehatan Masyarakat, Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Bangkalan Trisna Hadi Pranata saat dimintai keterangan, Jumat (27/1/2023)

Bangkalan — Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2022, Bangkalan masih dalam kategori wilayah dengan penderita stunting yang tinggi.

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan Aris Budiarto mengungkapkan, pada tahun 2022, penderita stunting di Bangkalan mencapai 1.931 balita. Data ini dari hasil SSGI Kemenkes.

Salinan dari atas dedikasinya selama 5 tahun, menggagas banyak terobosan, menciptakan program-program lompatan dan berguna bagi masa depan Pamekasan_20230925_204820_0000
20230925_204733_0000
20230925_203345_0000

Kata Aris, jika dibandingkan tahun 2021 lalu, angka penderita stunting tahun 2022 tergolong lebih rendah. Karena pada tahun tersebut, balita yang terpapar stunting di Bangkalan mencapai 2.300.

Baca Juga:  Begal Payudara Sambil Pamer Alat Vital Beraksi di Probolinggo, Korban Minta Para Perempuan Waspada

“Yang jelas, sudah mengalami penurunan. Tahun lalu itu, Bangkalan tertinggi di Jawa Timur (Jatim) berdasarkan survei tahun 2021, persentasenya mencapai 38,9 persen, sekarang berdasarkan data tahun 2022, turun menjadi 28,2 persen,” jelas Aris, Jumat (27/1/2023)

atas dedikasinya selama 5 tahun, menggagas banyak terobosan, menciptakan program-program lompatan dan berguna bagi masa depan Pamekasan_20230925_173636_0000
Salinan dari atas dedikasinya selama 5 tahun, menggagas banyak terobosan, menciptakan program-program lompatan dan berguna bagi masa depan Pamekasan_20230925_193350_0000
Salinan dari atas dedikasinya selama 5 tahun, menggagas banyak terobosan, menciptakan program-program lompatan dan berguna bagi masa depan Pamekasan_20230925_231001_0000

Kabid Ketahanan dan Kesehatan Masyarakat, Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Bangkalan Trisna Hadi Pranata menyampaikan, meski angka penderita stunting menurun di banding tahun lalu, namun masih jauh dari target nasional.

Baca Juga:  Modus Beli Minuman, Pria di Bangkalan Bawa Kabur Sepeda Motor

“Meski turun, tapi belum mampu mencapai target nasional yang harus di bawah 14 persen,” ulasnya, Jumat (27/1/2023).

Kendati begitu, kata Hadi, bukan berarti kinerja Dinkes Bangkalan tak ada hasilnya. Penurunan penderita stunting di tahun 2022 sudah capaian yang bagus, sebab dalam waktu setahun mampu menekan hingga 10 persen lebih dari angka penderita stunting tahun sebelumya.

“Berkat kerja keras lintas sektoral, dan dukungan dari Pemkab, semoga saja di tahun ini bisa lebih maksimal dan bisa mendekati target nasional,” pungkasnya.(hel/faj)