Tak Bergantung pada PLN, YASPIMU Berhasil Rakit Genset Berkapasitas Tinggi

U
(Dok. Media Jatim) Dr. Jam'an menunjukkan genset yang dirakitnya.

Pamekasan — Umumnya, ketika aliran listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) mati, atau terjadi gangguan, maka bisa dipastikan setiap perusahaan, lembaga pendidikan, gedung pemerintahan, dan pabrik, harus menggunakan beberapa genset pembangkit listrik.

Karena kapasitas satu genset tidak mungkin bisa menyuplai listrik pada dua hingga tiga gedung sekaligus.

Banner Iklan Media Jatim

Namun hal ini tidak berlaku di Yayasan Sosial dan Pendidikan Islam Miftahul Ulum (YASPIMU) Kertagenah Tengah, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan. Di lembaga pendidikan ini, telah berhasil merangkai genset pembangkit listrik berkapasitas lima ribu watt.

Baca Juga:  Dinkes Bangkalan Pastikan Tak Mampu Serap Anggaran 100 Persen

Kepala SMA Islam Miftahul Ulum Dr. Jam’an menjelaskan, kelebihan genset yang dirakitnya itu adalah bisa menghidupkan listrik untuk tiga gedung sekaligus.

“Biasanya di sini harus menggunakan tiga genset ketika padam, namun dengan adanya genset ini, kita tidak butuh genset banyak lagi, hanya cukup dengan satu tombol semua gedung sudah menyala,” ungkapnya, Jumat (27/1/2023).

Banner Iklan Media Jatim

Selain itu, kata alumnus Pascasarjana Universitas Negeri Malang tersebut, instalasi listrik di setiap meteran gedung Yaspimu menggunakan saklar handle, sehingga tidak membahayakan. “Jika ditekan ke bawah aliran genset, jikan ke atas aliran listrik PLN dan di tengah berarti off,” ucapnya.

Baca Juga:  Warga Keluhkan Bantuan Bencana Tak Kunjung Cair, BPBD Sumenep: Sudah Kami Salurkan Desember Lalu

“Jadi jika ada kegiatan bersamaan di semua gedung, maka bisa hidup semua dengan satu daya genset berkapasitas tinggi itu,” katanya.

Pria yang juga alumnus Ponpes Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep tersebut menyebut Lembaga Pendidikan Yaspimu saat ini sudah tidak menggantungkan aktivitas pendidikan ke aliran listrik PLN, sebab sudah punya strategi jitu tersebut.

“Waktu merakit gensetnya itu, hanya memakan waktu satu minggu, cukup sebentar dengan manfaatnya yang begitu besar bagi kegiatan pendidikan,” pungkasnya.(rif/faj)

Banner Iklan Media Jatim