Display 17 Agustus _20240918_112934_0000
Sosok  

Pemuda Sampang Sukses Terbitkan Lima Buku Berawal dari Kisah Pahit Keluarga

Media Jatim
Penulis Buku
(Dok. Media Jatim) Penulis buku asal Sampang, Zainuddin.

Sampang — Zainuddin, seorang pemuda asal Desa Tlambeh, Kecamatan Karang Penang, yang memiliki kisah inspiratif.

Pemuda yang lahir dari keluarga pembuat genting ini dalam kurun waktu tujuh tahun telah mampu menerbitkan lima buku di tengah kesibukannya menempuh pendidikan.

Inspirasi terbitnya lima buku Zainuddin berawal dari kisah pahit keluarga. Yakni, ayahnya pernah dituduh memalsukan ijazah hingga berakhir di penjara. Kala itu, ayahnya diusung masyarakat untuk maju di Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) 2013 lalu.

“Ayah saya dilaporkan oleh oknum masyarakat setempat karena difitnah memalsukan ijazah. Hal itu terjadi setelah beberapa minggu kekalahan di Pilkades. Laporan itu diproses oleh APH dan ayah saya sempat ditahan sekitar tiga bulan,” kata Zainuddin kepada mediajatim.com, Rabu (1/2/2023).

Saat ayahnya ditahan, Zainuddin sedang duduk di bangku Madrasah Aliyah (MA) di Pondok Pesantren Karangdurin, setelah kepindahannya dari Pesantren Darul Falah Amtsilati, Jepara, Jawa Tengah. Dia pun sempat berhenti sementara karena terkendala ekonomi pasca kekalahan ayahnya di Pilkades.

Baca Juga:  Sejumlah Advokat Nyatakan Siap Divaksin Covid-19

Kala itu, Zainuddin belum mengerti apa-apa persoalan hukum. Hanya dari balik jeruji besi, ayahnya pernah berpesan melalui surat yang dititip ke ibunya ketika menjenguk ke penjara.

“Kalimat yang sangat membekas hingga saat ini, ‘Kamu harus banyak membaca, ambil jurusan hukum. Bukan untuk membalas dendam, tapi menjadi penegak keadilan,” paparnya sambil mengingat kembali cerita pahit ayahnya di penjara.

Namun, seiring berjalannya waktu, akhirnya putusan pengadilan menyatakan ayah Zainuddin tidak bersalah. Tentu, hal ini disambut isak tangis para pendukungnya ketika Pilkades.

Banner Iklan Media Jatim

“Ketika ayah saya pulang ke rumah, hampir dua minggu masyarakat datang bergantian menemuinya,” tegasnya.

Tragedi ini yang tidak pernah hilang dari benak Zainuddin. Bahkan, menjadi penyemangat tersendiri yang selalu terngiang dalam setiap langkah perjalanan hidupnya.

“Saya harus membanggakan kedua orang tua dan menunjukkan ke orang-orang yang menzalimi keluarga saya, bahwa saya bisa bangkit dan bisa berkreasi,” tambahnya.

Baca Juga:  7 Siswa SD Antarkan Pamekasan Jadi Juara Umum Festival Tunas Bahasa Ibu se-Jawa Timur 2023

Buku pertama Zainuddin ditulis saat dirinya masuk di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Karangdurin Sampang. Tanpa disangka, satu bulan kemudian, buku tersebut terjual hampir seribu eksemplar.

“Alhamdulillah dapat respon sangat baik dari pembaca. Buku pertama berisi kisah perjalanan ayah saya. Bahkan hampir di semua buku, saya selipkan kisah ayah. Supaya kelak anak keturunan saya tahu bahwa perjalanan yang ditempuh oleh keluarganya sangatlah berliku,” bebernya.

Zainuddin mengenyam pendidikan tinggi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan berhasil lulus dengan predikat Cumlaude. Pendidikan strata satu itu ditempuh Zainuddin hanya dengan kurun waktu 3 tahun 6 bulan.

Diketahui, Zainuddin kini tengah menempuh pendidikan pascasarjana di salah satu kampus ternama di Yogyakarta.

“Syukurlah alhamdulillah, untuk saya pribadi capaian ini sebagai bukti keberhasilan yang dipersembahkan untuk kedua orang tua,” imbuhnya.

Selain menekuni sebagai penulis buku, saat ini Zainuddin juga sedang menjalani pendidikan profesi sebagai advokat. Hal itu untuk menunaikan harapan ayahnya. (mj10/zul)

Respon (1)

Komentar ditutup.