Banner Iklan Media Jatim
Daerah  

13 Tahun Fasilitas BLK Tanpa Pembaharuan, Plt Bupati Bangkalan Curhat ke Wamen Ketenagakerjaan

Wamen Ketenagakerjaan
(Helmi Yahya/Media Jatim) Wamen Ketenagakerjaan RI Afriansyah Noor didampingi Plt Bupati Bangkalan Mohni saat meninjau produk hasil olahan UMKM, Rabu (8/2/2023)

Bangkalan (mediajatim.com) — Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bangkalan Mohni menyampaikan kekurangan fasilitas Balai Latihan Kerja (BLK) kepada Wakil Menteri (Wamen) Ketenagakerjaan Afriansyah Noor.

Hal itu disampaikan saat Wamen Afriansyah datang ke Bangkalan untuk menghadiri Diskusi Publik Tantangan Cipta Kerja Era 5.0 di Madura yang digelar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bangkalan, Rabu (8/2/2023).

Salinan dari atas dedikasinya selama 5 tahun, menggagas banyak terobosan, menciptakan program-program lompatan dan berguna bagi masa depan Pamekasan_20230925_204820_0000
20230925_204733_0000
20230925_203345_0000

Menurut Mohni, fasilitas BLK yang di Bangkalan sangat memprihatinkan. Sehingga perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah pusat, terutama dalam menjawab peralihan era 4.0 pada 5.0 tentang cipta kerja.

Baca Juga:  Mobil Listrik untuk Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan, di Antara Deadline dan Defisit APBD 2023

“Fasilitas BLK kami masih jauh dari kata layak, alat-alat yang digunakan untuk pelatihan kerja adalah barang lama. Sejak tahun 2010 tidak pernah ada tambahan atau pembaharuan,” ungkapnya.

atas dedikasinya selama 5 tahun, menggagas banyak terobosan, menciptakan program-program lompatan dan berguna bagi masa depan Pamekasan_20230925_173636_0000
Salinan dari atas dedikasinya selama 5 tahun, menggagas banyak terobosan, menciptakan program-program lompatan dan berguna bagi masa depan Pamekasan_20230925_193350_0000
Salinan dari atas dedikasinya selama 5 tahun, menggagas banyak terobosan, menciptakan program-program lompatan dan berguna bagi masa depan Pamekasan_20230925_231001_0000

Mohni menambahkan, kondisi ini menjadi salah satu kesulitan Pemkab Bangkalan dalam mengentaskan kemiskinan. Sebab, upaya pelatihan kerja yang dilakukan tidak bisa maksimal.

“Dengan alat lama, kami kesulitan meningkatkan kualitas pelatihan. Sehingga para peserta pelatihan kerja tidak maksimal mengasah kemampuannya,” imbuhnya.

Baca Juga:  Kerja PT Taspen Pamekasan Jadi Sorotan, ASN Keluhkan Minimnya Sosialisasi Pengurusan Dana Pensiunan

Sementara Wamen Kemenaker Afriansyah Noor, menjelaskan, fasilitas BLK yang kurang layak pakai itu bukan hanya terjadi di Bangkalan, melainkan hampir rata menjadi masalah di seluruh Indonesia.

“Bukan hanya di Bangkalan, hampir seluruh Indonesia mengeluhkan hal serupa,” tegasnya.

Namun, pihaknya berjanji akan menyampaikan permasalahan ini kepada presiden agar anggaran Kemenaker RI ditingkatkan.

“Tahun 2022 itu pembelajaran di BLK mencapai 16 paket, sekarang hanya 12 paket, memang turun. Semoga tahun ini bisa bertambah,” tutupnya. (hel/zul)