Bangkalan, mediajatim.com — Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Dispertapahorbun) Bangkalan menyampaikan, lambatnya penebusan pupuk bersubsidi akan berpengaruh pada jatah stok bulanan berikutnya.
Menurut Kepala Seksi (Kasi) Perencanaan Pertanian Dispertapahorbun Bangkalan Cristian Hendry Kusuma Karyadinata, penebusan pupuk yang lambat akan menyebabkan kelangkaan.
Sehingga, pihaknya meminta distributor atau kelompok tani (poktan) untuk melakukan penebusan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.
“Kalau terjadi kelangkaan, nanti kami lagi yang disalahkan. Makanya, tebus jatah pupuk sesuai jadwal,” katanya, Selasa (28/2/2023).
Hendry menyebutkan, penebusan pupuk bersubsidi di Bangkalan pada Januari 2023 tidak maksimal. Dari jatah 2.600 ton, hanya 1.800 ton yang terserap.
“Sebetulnya Pupuk Indonesia sudah menyediakan pupuk setiap bulan, agar tidak terjadi kelangkaan. Tapi penebusannya yang terlambat,” tegasnya.
Kemudian apabila sampai ada sisa pupuk yang tidak ditebus, tambah Hendry, maka akan diproyeksikan untuk ditarik kembali.
“Jika sudah ditarik, maka tidak bisa ditebus di kemudian hari,” tukasnya.
Sedangkan Ketua Poktan Sumber Sejahtera, Kecamatan Bangkalan, Dumyati mengatakan, pihaknya keberatan apabila harus menebus pupuk subsidi setiap bulan. Sebab, kemampuan masing-masing poktan tidak sama.
“Kalau yang mampu, bisa saja menebus setiap bulan. Bagaimana dengan yang tidak mampu? Ini harus ada solusinya,” paparnya. (hel/zul)