Gelisah Pengangguran Meningkat di Jatim, Khofifah Indar Parawansa Harus Seimbangkan Job Seeker dan Job Market

Media Jatim
(Dok. Media Jatim) Pemprov Jatim, menurut Khofifah Indar Parawansa, harus berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan keseimbangan job seeker dengan job market.
(Dok. Media Jatim) Pemprov Jatim, menurut Khofifah Indar Parawansa, harus berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan keseimbangan job seeker dengan job market.

Surabaya, mediajatim.com — Pengangguran di Jawa Timur (Jatim) meningkat. Itu berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2022 sebesar 4,81 persen. Itu naik 1,57 persen poin dibandingkan dengan Februari 2020.

Fakta tersebut membuat Khofifah Indar Parawansa gelisah. Gubernur Jatim ini “berteriak” saat membuka kick off pelatihan berbasis kompetensi Disnaker Provinsi Jawa Timur melalui 16 UPT BLK, Rabu (15/3/2023), di kantor Disnaker Jatim, Surabaya.

Pemprov Jatim, menurut Khofifah Indar Parawansa, harus berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan keseimbangan job seeker dengan job market. Muaranya, tingkat pengangguran terbuka di Jatim akan terus menurun.

Baca Juga:  Hadapi Covid-19, Ini Pesan Ketua PWNU Jawa Timur

Dalam kegiatan tersebut, tercatat 370 orang peserta hadir secara luring dan 320 orang secara daring, berasal dari 16 UPT BLK di berbagai daerah di Jawa Timur.

Terdapat total sebanyak 569 paket pelatihan yang disediakan oleh setiap UPT BLK. Dengan rincian, pelatihan institusional 346 paket, pelatihan mutu 210 paket, dan pelatihan CPMI 13 paket.

Pelatihan tersebut diharapkan bisa memberi, meningkatkan serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan pada tiap peserta.

Baca Juga:  Gubernur Khofifah Pastikan Jatim Gelar Porwanas XIII 2022

“Semoga pelatihan ini memberikan manfaat,” tukas Khofifah. (*/nam)