Sumenep, mediajatim.com, Universitas Bahaudin Mudhary (UNIBA) Madura merupakan perguruan tinggi yang berdiri sejak tahun 2018 lalu. Setelah lima tahun berdiri, perguruan tinggi ini kini telah memiliki lulusan angkatan pertamanya.
Pada Sidang Terbuka pertamanya, Senin (23/3/2023) lalu, Ketua Yayasan Kudsiyah Bahaudin Mudhary, Prof. Dr. Achsanul Qosasi, CSFA., CFrA. menyampaikan bahwa lulusan dari UNIBA Madura akan siap langsung bekerja.
Terbukti, berdasarkan keterangan Rektor UNIBA Madura, Rachmat Hidayat, sebanyak 20 orang lulusan UNIBA Madura kini telah diterima di beberapa perusahaan yang ada di Malang, Surabaya, dan Jakarta.
“Karena sebelumnya, kami telah membangun Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dalam hal distribusi mahasiswa sesuai bidang kemampuan dan keahliannya,” jelasnya, Senin (3/4/2023).
Berhubung dari 98 lulusan UNIBA Madura kemarin lebih banyak jurusan manajemen dan akuntansi, ucap Rachmat, maka penempatan kerjanya berada di bidang manajemen dan akuntansi di perusahaan-perusahaan.
“Selain kemampuan berbasis program studi, lulusan UNIBA Madura juga telah dapat dipertanggungjawabkan dalam hal penguasaan bahasa Inggris dan kecakapan ilmu teknologi,” tuturnya pada mediajatim.com.
Karena, kata Rachmat, UNIBA Madura memang mengutamakan kualitas mahasiswa, sekalipun nantinya harus banyak biaya yang dikeluarkan.
“Sebagai komitmen kami bersama Ketua Yayasan bahwa kualitas mahasiswa adalah yang nomor satu. Sehingga wajar apabila kami mengambil dosen-dosen praktisi dari Astra Internasional, Republik Ceko, dan juga ada yang sedang berada di Jepang,” tuturnya.
Rahmat menambahkan, selain lulusan UNIBA Madura yang sudah kerja di beberapa perusahaan, lulusan yang lain kini juga ada yang mendapat beasiswa untuk melanjutkan studi ke luar negeri.
“Empat orang mahasiswa kami, akan diberangkatkan ke Charles University di Prague, Republik Ceko. Rencananya akan diberangkatkan bulan September nanti,” ujarnya.
Sedangkan empat orang lulusan berprestasi lainnya, mendapat beasiswa di dalam negeri.
“Kami memberikan kebebasan pada mereka memilih kampus apa, yang terpenting adalah linear dengan jurusan sebelumnya. Karena mereka nanti akan kami jadikan dosen,” tuturnya.
Sebelum mereka berangkat, lanjut Rachmat, delapan alumni pilihan ini akan diberangkatkan terlebih dahulu ke Pare, Kediri, untuk memantapkan penguasaan bahasa Inggrisnya.
“Setelah lebaran nanti akan diberangkatkan. Kami di sana telah bekerjasama dengan salah satu lembaga kursus,” pungkasnya.(mj11/faj)
