Banner Iklan Media Jatim

Warga Gersik Putih Sumenep Patroli Malam, Cegat Masuknya Material Pembangunan Tambak Garam

Tambak Garam
(Dok. Media Jatim) Masyarakat berjaga-jaga di Kampung Tapakerbau, Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Senin (3/4/2023) malam.

Sumenep, mediajajatim.com — Rencana pemerintah desa (Pemdes) dan investor lokal berinisial M untuk membangun tambak garam seluas 45 hektare di Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, terus ditolak warga setempat.

Sejak Senin (3/4/2023), warga berjaga-jaga di sekitar lokasi rencana pembangunan yakni di Kampung Tapakerbau Dusun Gersik Putih Barat desa setempat.

Salinan dari atas dedikasinya selama 5 tahun, menggagas banyak terobosan, menciptakan program-program lompatan dan berguna bagi masa depan Pamekasan_20230925_204820_0000
20230925_204733_0000
20230925_203345_0000

Ketua RT 01 RW 01 Dusun Gersik Putih Barat, Desa Gersik Putih Ahmad Shiddiq menuturkan, warga berjaga-jaga masuknya material proyek pembangunan ke lokasi yang direncanakan.

“Kami bergantian memantau dan mencegah datangnya bahan atau material pembangunan. Karena menurut informasi, pembangunan akan dilakukan dalam minggu ini,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Selasa (4/4/2023).

Pria yang juga menjabat Ketua Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Sumenep itu mengaku sempat kecolongan karena sebagian bahan material sudah didatangkan ke lokasi pembangunan tambak garam.

“Karena pengirimannya melalui jalur laut dari Pelabuhan Kalianget,” bebernya.

Material yang sudah ada di lokasi salah satunya adalah bambu untuk pancung. “Semua ini diangkut menggunakan perahu,” imbuh Shiddiq.

Ketua Gerakan Masyarakat Menolak Reklamasi (Gema Aksi) Sumenep Amirul Mukminin meminta Pemdes Gersik Putih dan investor tidak memaksakan kehendaknya menggarap tambak garam.

“Dua hari yang lalu, bahan material tambak sengaja didatangkan menggunakan jalur laut, supaya tidak mudah terdeteksi oleh masyarakat,” jelasnya, Selasa (4/4/2023).

Baca Juga:  Pernyataan Kepala DKPP Sumenep Dahului Hasil Sidang Penyelundupan Pupuk, AAR: Harus Bertanggung jawab!

Dia menilai, tindakan yang dilakukan Pemdes dan investor ini dapat memancing emosi dan memantik ketidaktentraman masyarakat setempat.

“Biarkan masyarakat tenang, apalagi sekarang bulan suci ramadan. Jangan provokasi masyarakat dengan mendatangkan bahan-bahan material,” tegasnya.

Amirul juga menegaskan, hasil audiensi bersama Komisi II DPRD Sumenep mengamanatkan agar pembangunan tambak garam harus distop karena berpotensi konflik di tengah-tengah masyarakat.

“Pemdes harus berpihak kepada masyarakatnya dengan menghentikan rencana pembangunan demi kesejahteraan, ketentraman dan keamanan,” pintanya.

Kepala Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Mohammad Mohab mengatakan tidak bisa mengomentari hal tersebut.

“Maaf belum waktunya berkomentar,” jawabnya singkat saat dihubungi melalui saluran telepon, Selasa (4/4/2023).(mj11/ky)