Banner Iklan Media Jatim
Daerah  

Ramah Lingkungan, Masyarakat Bojonegoro Sulap Sampah Plastik Jadi Eco Paving Block

Eco Paving Plastik
(Dok. Pemkab Bojonegoro) Masyarakat Bojonegoro sedang mengikuti pelatihan membuat eco paving block dari plastik di TPA Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Minggu (10/4/2023).

Bojonegoro, mediajatim.com — Banyak cara untuk mengurangi sampah plastik, salah satunya seperti yang dilakukan masyarakat Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, yaitu mengolahnya menjadi Eco Paving Block.

Trainer Daur Ulang dan Aktivis Lingkungan Bojonegoro Reni Dhesi Ariastuti mengatakan, pengolahan plastik menjadi paving terbilang mudah dan cepat.

Salinan dari atas dedikasinya selama 5 tahun, menggagas banyak terobosan, menciptakan program-program lompatan dan berguna bagi masa depan Pamekasan_20230925_204820_0000
20230925_204733_0000
20230925_203345_0000

“Ada beberapa peralatan sederhana yang biasa digunakan yaitu satu tong modifikasi dibelah dua, sepuh tong untuk proses pembakaran, lalu dimodifikasi dengan pipa dan penutup,” ungkapnya, Minggu (10/4/2023).

Baca Juga:  GP Ansor Bangil Gelar Aksi Peduli Lingkungan

Agar tidak mencemari lingkungan, kata Reni, sebagian tong berisi air sebagai wadah pembakaran atau filter air, sehingga tidak menimbulkan asap tebal.

atas dedikasinya selama 5 tahun, menggagas banyak terobosan, menciptakan program-program lompatan dan berguna bagi masa depan Pamekasan_20230925_173636_0000
Salinan dari atas dedikasinya selama 5 tahun, menggagas banyak terobosan, menciptakan program-program lompatan dan berguna bagi masa depan Pamekasan_20230925_193350_0000
Salinan dari atas dedikasinya selama 5 tahun, menggagas banyak terobosan, menciptakan program-program lompatan dan berguna bagi masa depan Pamekasan_20230925_231001_0000

“Setengah kilogram plastik kresek menghasilkan ketebalan eco paving block sekitar 5 sentimeter dan keunggulan yaitu tidak mudah berlumut, lebih ringan, ekonomis, tahan lama,” jelasnya.

Reni mengaku, juga sudah pernah menguji ketahanan paving itu dengan cara dilindas truk, dan hasilnya ternyata tidak mudah patah.

Namun, dia menyebutkan, ada beberapa jenis plastik yang tidak bisa dijadikan bahan.

Baca Juga:  TPA di Sumenep Overload, Per Hari Sampah Mencapai 33,32 Ton

“Khusus plastik kresek atau sampah plastik yang berlapis alumunium foil tidak bisa, seperti sampah bungkus kopi. Jadi harus seperti kantong plastik dan pengerjaannya memakan waktu 15 menit,” tambahnya.

Selain itu, Reni juga mengungkapkan, dalam pembuatannya dia menggunakan sarung tangan plastik dan masker agar aman. Sedangkan tempatnya yaitu di TPA Banjarsari.

“Saat adonan sudah terisi dengan plastik yang dibakar lalu direndam ke air untuk proses pendinginan kurang lebih lima menit dan tinggal mengeluarkan saja dari tempat pembuatan,” pungkasnya. (rif/zul)