Pamekasan, mediajatim.com — Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan resmi merelokasi Pasar Kolpajung ke penampungan sementara di Lapangan Kowel, Kelurahan Kowel, Pamekasan.
Berdasarkan temuan mediajatim.com, ada 1.213 pedagang yang dulunya berjualan di Pasar Kolpajung, saat ini telah pindah ke penampungan sementara.
Relokasi yang dilaksanakan secara bertahap sejak 27 April 2023 tersebut menuai banyak protes dan keluhan dari para pedagang.
Salah seorang pedagang, Siti Rasidah (33) menjelaskan, kebijakan relokasi pasar tersebut sangat merugikan para pedagang, sebab lokasi jauh dari pusat kota.
“Sekarang kalau saya mau ke penampungan sementara, harus naik becak, sebab bus mini tidak masuk karena jalannya sempit,” ungkapnya, Jumat (5/5/2023).
Lebih lanjut Rasidah menerangkan, untuk sampai ke lokasi, dirinya harus merogoh uang Rp30 ribu untuk ongkos becak. “Pulangnya, saya juga harus kembali mengeluarkan biaya Rp20 ribu,” tuturnya.
Sementara untuk hasil penjualan setiap hari, lanjut Rasidah, belum tentu sampai Rp50 ribu. “Hari ini saja, kami tidak ada ikan laku sama sekali, ini kan malah buntung kami,” ujarnya.
Rasidah mengaku, saat dipindah ke penampungan sementara, hasil jualannya menjadi anjlok. “Saat masih jualan di Pasar Kolpajung, penghasilan per hari saya bisa sampai Rp2 juta,” terangnya.
Pedagang asal Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu itu memaparkan, kini dirinya harus memulai jualan dari awal lagi. Sebab pelanggannya pindah ke pasar lain.
Selain itu, ujar Rasidah, di lokasi penampungan sementara juga tidak ada musalanya. Jika mau salat, dia mengatakan, harus menumpang ke balai kelurahan setempat.
“Pemerintah harus bisa menyempurnakan hal-hal urgen seperti ini, sebab sangat dibutuhkan para pedagang,” tukasnya.
Sementara itu, mediajatim.com berupaya menghubungi Kabid Pasar Disperindag Pamekasan Agus Wijaya, namun sayangnya tidak dapat terhubung.(rif/faj)