Pamekasan, mediajatim.com — Penyelidikan atas tragedi meninggalnya bocah asal Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan IS (4) di kolam renang Sampang Water Park (SWP) terus berlangsung.
Ditambah, keluarga korban juga melaporkan peristiwa yang menelan nyawa itu ke Polres Sampang, Selasa (4/7/2023).
Penasihat hukum keluarga korban Achmad Bahri menuturkan, laporan itu dilakukan pihak keluarga korban lantaran pegawai SWP yang berjaga di kolam dinilai lalai dalam mengawasi pengunjung–sebagaimana hasil rekaman Closed Circuit Television (CCTV).
“Kami lihat rekaman CCTV-nya, ternyata memang ada petugas yang menjaga. Pada menit ke-49, bocah itu nyelonong ke kolam renang dewasa tanpa sepengetahuan keluarga, dan petugas itu tidak melihat sebab berjalan ke timur, tidak berada di posisi jaga,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Jumat
(7/7/2023).
Pihak keluarga korban juga tidak terima jika tragedi tersebut dilimpahkan atau disebut kesalahan pihak orang tua saja, sebab, penjaga juga tidak melihat anak itu berpindah kolam.
“Momen liburan iduladha pasti banyak pengunjung, dan petugas harus stand by terus, dan seharusnya bahasa pengelola tidak begitu, seperti tidak empati sama sekali,” sambungnya.
Sementara Kasi Humas Polres Sampang Ipda Sujianto menjelaskan, Satreskrim sudah meminta keterangan beberapa saksi terkait peristiwa tersebut.
“Kami tidak mengetahui secara rinci berapa dan siapa saja yang dimintai keterangan, intinya, kemarin sudah ada pemeriksaan,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Jumat (7/7/2023).
“Mungkin nanti akan ada saksi yang dipanggil lagi,” imbuhnya.
mediajatim.com sudah berupaya mengonfirmasi Humas SWP Joko Maulana melalui telepon WhatsApp, namun, tidak direspon hingga berita ini dinaikkan.(rif/ky)