Pamekasan, mediajatim.com — Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Pamekasan menganggarkan dana Rp4 miliar untuk operasional penurunan stunting 2023.
Stunting sendiri adalah istilah untuk menunjuk lambatnya pertumbuhan anak karena kurangnya asupan gizi.
Kepala DP3AKB Pamekasan Munapik menjelaskan, anggaran Rp4 miliar tersebut hanya untuk operasional 655 Tim Pendamping Keluarga (TPK); setiap tim terdiri tiga orang.
“Total anggota TPK ada 1.965 orang yang terdiri dari unsur kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), kader KB dan Bidan,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Jumat (14/7/2023).
Para TPK ini, lanjut mantan camat Pasean itu, diberi honor sepanjang 10 bulan dengan perincian; pulsa Rp100 ribu per individu dan honor Rp330 ribu per tim TPK.
“Sebetulnya di setiap bidang itu banyak yang menjurus ke penurunan stunting, namun, anggaran yang secara spesifik ke situ hanya sekitar Rp4 miliar,” tambahnya.
Tim TPK ini, kata Munapik, memiliki tugas untuk melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada calon pengantin, ibu hamil, ibu yang baru melahirkan dan ibu yang memiliki anak di bawah lima tahun.
“Khusus untuk bidan bisa langsung memberikan suntikan, vitamin dan sebagainya namun untuk lainnya, hanya melaksanakan sosialisasi dan penyuluhan,” jelas Munapik.
Anggota Komisi IV DPRD Pamekasan Abd. Rasyid Fansori mengimbau agar anggaran tersebut benar-benar dimaksimalkan untuk menurunkan stunting.
“Ratusan tim tersebut harus bisa memberikan kontribusi maksimal bagi penurunan stunting, sehingga masyarakat semakin sadar, pentingnya merawat anak dengan baik,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Jumat (14/7/2023).
Politisi PPP itu berharap agar angka stunting di Pamekasan bisa turun signifikan dari tahun ke tahun.(rif/ky)