Banner Iklan Media Jatim

Bahas Kebijakan Umum APBD 2024, DPRD Sumenep Atensi Dua BUMD yang Stagnan

DPRD
(Ahmad Daifi Al Farroz/Media Jatim) Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep Juhari saat ditemui di kantornya, Rabu (2/8/2023).

Sumenep, mediajatim.com — Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep mengadakan rapat khusus terkait Kebijakan Umum APBD (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) 2024 bersama sejumlah BUMD di Kantor DPRD setempat, Rabu (2/8/2023).

Dalam rapat tersebut ada empat BUMD yang hadir, yakni Perusahaan Terbatas (PT) Sumekar Line, Perusahaan Daerah (PD) Sumekar, Bank Jatim Sumenep dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Salinan dari atas dedikasinya selama 5 tahun, menggagas banyak terobosan, menciptakan program-program lompatan dan berguna bagi masa depan Pamekasan_20230925_204820_0000
20230925_204733_0000
20230925_203345_0000

Anggota Komisi II DPRD Sumenep Juhari menerangkan, rapat tersebut membahas kebijakan di bidang keuangan yang dibuat dan akan diterapkan oleh kepala daerah.

Baca Juga:  KPU Pamekasan Ganti 9 Penyelenggara Pemilu 2024: Mayoritas Sering Bolos Rapat!

“Tujuannya, untuk membuat rancangan anggaran yang akan direalisasikan pada 2024 nanti,” ungkapnya, Rabu (2/8/2023).

atas dedikasinya selama 5 tahun, menggagas banyak terobosan, menciptakan program-program lompatan dan berguna bagi masa depan Pamekasan_20230925_173636_0000
Salinan dari atas dedikasinya selama 5 tahun, menggagas banyak terobosan, menciptakan program-program lompatan dan berguna bagi masa depan Pamekasan_20230925_193350_0000
Salinan dari atas dedikasinya selama 5 tahun, menggagas banyak terobosan, menciptakan program-program lompatan dan berguna bagi masa depan Pamekasan_20230925_231001_0000

Menurut Juhari, salah satu aspek penting untuk meningkatkan perekonomian daerah adalah BUMD. “Namun sayangnya sebagian BUMD Sumenep masih stagnan,” ungkapnya.

Salah satu BUMD yang stagnan itu, ungkap Juhari, adalah PT. Sumekar Line. Perusahaan yang bergerak di bidang perkapalan ini hingga saat ini belum menyetorkan dividen karena masih mengalami kerugian.

Baca Juga:  Lagi! Buat KTP di Dispendukcapil Sumenep, Warga Guluk-Guluk Dimintai Duit

“Selain itu, juga ada PD. Sumekar yang sampai saat ini juga masih stagnan,” tuturnya.

Meski ada dua perusahaan yang stagnan, kata Juhari, ada juga beberapa BUMD yang kini mengalami perkembangan, yakni Bank Jatim Sumenep dan PDAM.

Juhari berjanji, ke depan akan terus berupaya memajukan semua perusahaan di bawah naungan BUMD.

“Kami ingin semua badan usaha memperoleh untung, sehingga dapat meningkatkan perekonomian Sumenep di tahun 2024 nanti,” pungkasnya.(mj17/faj)