Banner Iklan Media Jatim

Untuk Tekan Perkawinan Anak, Dinkes P2KB Sumenep Luncurkan Sadel Cepak

Sadel Cepak Sumenep
(Dok. Media Jatim) Launching Desa Model Pencegahan dan Penanganan Perkawinan Anak (Sadel Cepak) Dinkes P2KB oleh Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo di Taman Adipura setempat, Minggu (6/8/2023).

Sumenep, mediajatim.com — Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) menggelar Jalan-jalan Sehat (JJS) sekaligus Launching Desa Model Pencegahan dan Penanganan Perkawinan Anak (Sadel Cepak) di Taman Adipura setempat, Minggu (6/8/2023).

Kepala Dinkes P2KB Sumenep Agus Mulyono mengatakan, angka perkawinan anak di Bumi Sumekar masih tercatat sangat tinggi.

Salinan dari atas dedikasinya selama 5 tahun, menggagas banyak terobosan, menciptakan program-program lompatan dan berguna bagi masa depan Pamekasan_20230925_204820_0000
20230925_204733_0000
20230925_203345_0000

Angka tersebut mengacu pada data dispensasi pernikahan dalam tiga tahun terakhir. “Pada 2020 jumlah perkawinan anak mencapai 292, pada 2021 mencapai 335, dan 2022 sebanyak 315,” beber Agus, Senin (7/8/2023).

Baca Juga:  Renovasi Interior Kantor Kejari Bangkalan Telan Dana Hibah Rp1,6 Miliar

Untuk mengatasi hal itu, kata Agus, perlu cara-cara khusus. Cara khusus ini salah satunya adalah dengan peluncuran Sadel Cepak.

atas dedikasinya selama 5 tahun, menggagas banyak terobosan, menciptakan program-program lompatan dan berguna bagi masa depan Pamekasan_20230925_173636_0000
Salinan dari atas dedikasinya selama 5 tahun, menggagas banyak terobosan, menciptakan program-program lompatan dan berguna bagi masa depan Pamekasan_20230925_193350_0000
Salinan dari atas dedikasinya selama 5 tahun, menggagas banyak terobosan, menciptakan program-program lompatan dan berguna bagi masa depan Pamekasan_20230925_231001_0000

“Sadel Cepak merupakan upaya Pemkab untuk meminimalisir angka perceraian yang tinggi, risiko anak stunting, angka kematian ibu dan bayi, serta menjaga kesehatan reproduksi yang disebabkan oleh perkawinan anak,” jelas Agus.

Pada peluncuran Sadel Cepak ini, Dinkes P2KB juga menggalang tanda tangan dukungan bersama dengan dipimpin Bupati Sumenep Achmad Fauzi, diikuti Forkopimda, organisasi keagamaan dan komponen masyarakat terkait untuk mendorong Kota Keris nol persen perkawinan anak.

Baca Juga:  Sempat Hilang, ODGJ di Sampang Ditemukan Tewas dalam Sumur 10 Meter

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud dari perhatian Pemkab untuk menurunkan angka perkawinan anak.

“Perkawinan anak bisa merebut hak-hak dasar anak, baik secara fisik ataupun psikis. Apabila tidak ditangani, hal tersebut juga bisa berdampak terhadap kemiskinan, serta memperparah angka stunting, kekerasan terhadap anak, putus sekolah, hingga isu kesejahteraan sosial,” pungkasnya.(mj17/ky)