Banner Iklan Media Jatim

Tim Gabungan Kemenag Sampang Temukan 57 MTs Masih Gunakan Buku Ajar Menyimpang

Kemenag
(Dok. Media Jatim) Tim Gabungan saat menelusuri buku ajar yang menyimpang di salah satu MTs di Kecamatan Kedungdung, Sampang, Kamis (10/8/2023).

Sampang, mediajatim.com — Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sampang membentuk Tim Gabungan untuk menelusuri lembaga yang menggunakan buku ajar menyimpang.

Hal ini dilakukan untuk menindaklanjuti temuan Media Literasi Kampus Institut Agama Islam Nazhatut Thullab (MLK IAI Nata) Sampang tentang 69 bahasan menyimpang dalam 8 buku ajar Madrasah Tsanawiah (MTs) dan Madrasah Aliah (MA) setempat.

Salinan dari atas dedikasinya selama 5 tahun, menggagas banyak terobosan, menciptakan program-program lompatan dan berguna bagi masa depan Pamekasan_20230925_204820_0000
20230925_204733_0000
20230925_203345_0000

Tim Gabungan Kemenag Sampang memulai penelusuran terhadap 163 Madrasah Tsanawiah (MTs) sejak Selasa (8/8/2023) hingga Jumat (11/8/2023).

Hasil dari penelusuran tersebut, Tim Gabungan berhasil menemukan 57 MTs ternyata masih menggunakan buku ajar menyimpang.

Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Madrasah (Penma) Kantor Kemenag Sampang Wahyu Hidayat menjelaskan bahwa penelusuran tersebut bukan dalam rangka menarik buku ajar tersebut.

“Sementara untuk penarikan harus menunggu surat edaran resmi dari Kemenag pusat,” ungkapnya, Jumat (11/8/2023).

Agar tidak menimbulkan polemik, kata Wahyu, Tim Gabungan yang turun ke madrasah mengimbau agar MTs yang menggunakan buku ajar menyimpang tersebut tidak digunakan dulu.

“Materi yang menjadi temuan, diminta dilewati dulu, dan mengajarkan di tema selanjutnya saja. Dan untuk hasil penelusuran tersebut akan dilaporkan langsung ke Kemenag Jawa Timur,” jelasnya.

Baca Juga:  Jadi Kekuatan Besar, Pascasarjana IAIN Madura Dorong Internasionalisasi Santri

Wahyu menambahkan, untuk buku ajar tingkat MA saat ini masih dalam tahap kajian Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan MLK IAI Nata Sampang.

“Tim Gabungan saat ini masih fokus menelusuri tingkat MTs. Namun kalau hasil kajian yang buku MA nanti sudah jelas halaman dan materinya yang mana, maka akan segera ditelusuri juga,” ucapnya.

Terlepas dari itu, Wahyu menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah aktif merespon terkait 8 buku ajar yang menyimpang tersebut. “Ini akan menjadi atensi kami untuk selanjutnya,” pungkasnya.(rif/faj)