Banner Iklan Media Jatim

PCNU se-Madura Desak Kemenag Tarik Buku Ajar MTs dan MA yang Menyimpang

PCNU
(Dok. Media Jatim) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Koordinator Daerah (Korda) Madura saat menghadiri Pertemuan Rutin di Kantor PCNU Sumenep, Minggu (20/8/2023).

Sumenep, mediajatim.com — Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Koordinator Daerah (Korda) Madura mendesak Kementerian Agama (Kemenag) untuk menarik buku pelajaran MTs dan MA yang memuat materi menyimpang.

Pernyataan ini disampaikan oleh Koordinator PCNU se-Madura KH. Taufik Hasyim usai menggelar Pertemuan Rutin di Kantor PCNU Sumenep, Minggu (20/8/2023).

Salinan dari atas dedikasinya selama 5 tahun, menggagas banyak terobosan, menciptakan program-program lompatan dan berguna bagi masa depan Pamekasan_20230925_204820_0000
20230925_204733_0000
20230925_203345_0000

“Berdasarkan hasil kajian Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PCNU Sampang, kami menemukan beberapa kejanggalan dan kesalahan dalam buku ajar tingkat MTs dan MA tersebut,” ujarnya, Minggu (20/8/2023).

Baca Juga:  Record Realisasi Investasi selama 5 Tahun Baddrut Tamam Jadi Bupati Pamekasan!

Kiai Taufiq, sapaan akrabnya, menyebut bahwa setidaknya ada 50 kesalahan dalam materi pelajaran tersebut.

atas dedikasinya selama 5 tahun, menggagas banyak terobosan, menciptakan program-program lompatan dan berguna bagi masa depan Pamekasan_20230925_173636_0000
Salinan dari atas dedikasinya selama 5 tahun, menggagas banyak terobosan, menciptakan program-program lompatan dan berguna bagi masa depan Pamekasan_20230925_193350_0000
Salinan dari atas dedikasinya selama 5 tahun, menggagas banyak terobosan, menciptakan program-program lompatan dan berguna bagi masa depan Pamekasan_20230925_231001_0000

“Dalam kajian itu terdapat beberapa hal yang kami anggap kurang pas untuk diamalkan dan diajarkan, karena tidak sesuai atau bertentangan dengan akidah dan amaliah yang selama ini diamalkan oleh masyarakat, yaitu Ahlusunah Waljamaah,” tambahnya.

Mewakili PCNU se-Madura, Kiai Taufiq lantas meminta kepada Kemenag untuk mengkaji, menelaah dan bahkan menarik buku ajar tersebut.

Sebab bila tidak segera ditarik, ucap Kiai Taufiq, dikhawatirkan timbul keresahan di tengah-tengah masyarakat.

Baca Juga:  Selain Menyalahi RTRW, DLH Sumenep Sebut Tambak Garam Gersik Putih Risiko Cemari Lingkungan

“Kami NU se-Madura berharap dan meminta dengan sungguh-sungguh kepada pihak terkait, dalam hal ini Kemenag agar mengkaji, menelaah dan bahkan menarik buku tersebut, tidak diedarkan dan dihentikan,” tegasnya.

Sebagaimana diberitakan mediajatim.com sebelumnya, ada 8 buku ajar tingkat MTs dan MA yang mengandung bahasan-bahasan menyimpang.

Dalam Pertemuan Rutin PCNU se-Madura itu, turut hadir Syuriah dan Tanfidziyah PCNU se-Madura, meliputi KH. Pandji Taufiq dari PCNU Sumenep, KH. Taufik Hasyim dari PCNU Pamekasan, KH. Itqan Bushiri dari PCNU Sampang, dan KH. Makki Nasir dari PCNU Bangkalan.(*/faj)