Tanda Si Kecil Terpapar Flu Singapura, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Anak RSUD Smart Pamekasan

Media Jatim
Flu
(Rena Yunita J/Media Jatim) Dokter Spesialis Anak RSUD Smart Pamekasan dr. Novel Widya Saputra saat Talkshow Interaktif tentang Tanda Si Kecil Terkena Flu Singapura di ruang PKRS rumah sakit setempat, Kamis (2/5/2024).

Pamekasan, mediajatim.com – Flu Singapura atau yang dikenal dengan Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) menyerang masyarakat Indonesia Maret 2024 lalu.

Flu yang biasa menyerang anak usia kurang dari lima tahun ini ternyata sudah sampai ke Pamekasan.

Dokter Spesialis Anak RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan dr. Novel Widya Saputra membenarkan informasi tersebut saat menjadi pembicara Talkshow Interaktif di ruang  Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS), Kamis (2/5/2024).

Dokter yang akrab disapa dr. Novel itu menerangkan, ada belasan pasien anak dengan gejala flu Singapura. Semua pasien tersebut kini sudah ditangani.

“Gejalanya terlihat dari mulut dulu. Timbul sariawan yang rasanya nyeri, kemudian bintik merah sekitar mulut, lalu menyebar ke tangan dan kaki,” paparnya, Kamis (2/5/2024).

Baca Juga:  Tumbal Vespa: Berkali-kali Sang Ibu Bawa Anaknya untuk Digagahi Oknum Guru Penggerak di Sumenep!

Berbeda dengan cacar, ucap dr. Novel, bintik-bintik flu Singapura juga bisa ditemukan di telapak tangan dan telapak kaki.

“Kalau cacar kan, dari tubuh bagian tengah, kemudian meluas hingga ke samping, tidak sampai ke telapak tangan atau kaki,” tambahnya.

Kata dr. Novel, yang bisa memperparah penyakit flu Singapura ini adalah faktor usia. Artinya, semakin muda maka semakin mudah terjangkit.

“Anak usia dini bisa sering terpapar penyakit ini, karena status imunitasnya masih rendah, sehingga mudah terinfeksi oleh virus,” ungkapnya.

Sebenarnya, tutur dr. Novel, virus ini juga bisa menyerang orang dewasa jika kekebalan tubuhnya rendah dan memiliki kontak langsung dengan penderita.

Baca Juga:  Achmadi: Saran dan Masukan Sampaikan ke Saya sebagai Bakal Calon Bupati Pamekasan!

“Faktor lain yang bisa membuat seseorang terpapar virus ini, karena virulensi yang tinggi atau kemampuan virus menginfeksi inang sedang kuat-kuatnya menyerang,” tuturnya.

Lebih lanjut dr. Novel menjelaskan bahwa lingkungan juga bisa mempermudah seseorang terjangkitnya flu Singapura,” Misal salah seorang anaknya terpapar, bisa jadi saudaranya juga terjangkit,” imbuhnya.

Namun, lanjut dr. Novel, flu Singapura bukan berarti tidak bisa dicegah. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah virus ini.

“Rajin cuci tangan dengan tujuh langkah, perkuat daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan nutrisi seimbang. Cari tahu di lingkungan anak bermain apakah ada yang sakit, agar bisa diantisipasi,” tutupnya.(fit/faj)