Pamekasan, mediajatim.com — Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), satu dari lima anak usia 12 hingga 18 tahun urinnya mengandung hematuria atau proteinuria sebagai gejala awal gagal ginjal.
Data tersebut menjadi bukti bahwa anak usia dini atau remaja juga berpotensi mengidap penyakit kronis gagal ginjal.
Dokter Spesialis Anak RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan dr. Novel Widya Saputra menuturkan bahwa di Kota Gerbang Salam ini, gagal ginjal pada anak belum banyak ditemukan.
Kata dr. Novel, penyakit ginjal pada anak di Pamekasan jarang yang sampai gagal ginjal.
“Penyakit ginjal pada anak yang sering ditemui akibat infeksi, autoimun dan semacamnya. Jenis penyakit ginjalnya ada dua, yaitu glumerulonefritis dan sindrom nefrotik atau dikenal ginjal bocor,” ungkapnya, Selasa (26/11/2024) malam.
Menurut dr. Novel, penyakit sindrom nefrotik terjadi karena kemampuan penyaringan ginjal tidak berfungsi dengan baik, sehingga menyebabkan tingginya kadar protein dalam urin (proteinuria).
“Fungsi protein dalam darah untuk melekatkan antarsel. Maka, jika proteinnya keluar melalui urin, ikatan antarsel darah jadi longgar, cairan sel gampang bocor, pembuluh darah juga bocor, akhirnya terjadi pembengkakan di mana-mana,” paparnya.
Penyebab penyakit ini, kata dr. Novel, belum diketahui secara pasti. “Ada yang bilang didahului dengan infeksi atau biasanya karena diare,” imbuhnya.
Sedangkan untuk glumerulonefritis, lanjut dr. Novel, biasanya disebabkan infeksi bakteri. Gejala glumerulonefritis hampir sama dengan sindrom nefrotik. Bedanya, pasien yang menderita penyakit ginjal glumerulonephfritis kencingnya berupa darah (hematuria).
“Biasanya pasien datang dengan kencing darah, bengkak-bengkak, tensi darah naik dan kejang. Beberapa penyebab penyakit ini karena batuk, pilek, radang tenggorokan dan ada borok di kulit, jendela masuknya bakteri dari sini. Jadi jika ada gejala semacam ini sebaik mungkin untuk cepat diobati,” bebernya.
dr. Novel juga menuturkan bahwa kedua penyakit ginjal yang sering diderita oleh anak ini bisa ditangani atau diobati di RSUD Smart Pamekasan.
“Penyakit ginjal jika cepat ditangani dan pengobatan yang tepat tidak akan sampai gagal ginjal kecuali memang ada indikasi ke arah sana. Pun jika gagal ginjal akan dilihat tingkatannya untuk cuci darah, biasanya di level 3 hingga 4,” jelasnya.
Sebagai dokter yang cukup sering menangani penyakit ginjal anak, dr. Novel mengimbau kepada para orang tua untuk menjaga kebersihan si kecil. Mengingat pintu masuk penyakit ginjal disebabkan oleh infeksi.
“Kurangi makanan instan, tinggi garam dan minuman manis. Namun jika sudah terkena penyakit ginjal, harus rutin melakukan pengobatan dengan tuntas. Karena penyakit infeksi rentan sekali kambuh jika tidak menjaga kesehatan,” tutupnya.(fit/ky)