IMG-20250103-WA0035

404 Sapi di Pamekasan Terpapar PMK, DKPP Siapkan 60 Petugas untuk Turun ke Peternak

Media Jatim
Sapi
(Dok. Media Jatim) Petugas kesehatan hewan menyuntikkan vitamin ke hewan milik warga Desa Tlontoraja, Kecamatan Pasean, Pamekasan, Kamis (9/1/2025).

Pamekasan, mediajatim.com — Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan mencatat, 404 sapi terpapar virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari Desember 2024 hingga pekan kedua Januari 2025.

Plt Kepala DKPP Pamekasan Indah Kurnia Sulistiorini menduga, ada beberapa hewan yang belun divaksin sehingga dengan mudah terpapar virus PMK.

“Peralihan musim kemarau ke hujan itu juga memengaruhi imunitas hewan ternak, dan mungkin tidak divaksin secara rutin enam bulan sekali. Harusnya divaksin, minimal tiga kali,” ungkapnya, Jumat (10/1/2025).

Lebih lanjut Kurnia menjelaskan bahwa penyebab lainnya adalah pengiriman sapi dari luar daerah. Kemungkinan sapi-sapi tersebut belum divaksin sehingga terpapar PMK dan menular ke sapi yang ada di Pamekasan.

Baca Juga:  Sempat Hilang, ODGJ di Sampang Ditemukan Tewas dalam Sumur 10 Meter

Kata Kurnia, upaya yang saat ini dilakukan untuk hewan ternak yang terjangkit PMK adalah memberikan pengobatan secara maksimal.

Pihaknya juga menuturkan bahwa saat vaksin PMK untuk hewan ternak masih belum tersedia di Pamekasan.

“Sapi yang terjangkit sejatinya tidak bisa langsung divaksin, maka perlu penyembuhan terlebih dahulu. Kami telah menyediakan 60 petugas untuk terjun ke tengah masyarakat,” ucapnya.

Pihaknya mengimbau para peternak agar menjaga kebersihan kandangan dan menyemprotkan disinfektan. Hal ini penting, supaya kuman mati dan tidak menyebabkan penyakit lain pada hewan ternak.

Baca Juga:  Panwascam Rekom Pecat Dua PPS Penerima Amplop Uang dari Caleg PAN Pamekasan

“Masyarakat tidak boleh takut hewan ternaknya divaksin, sebab itu akan menjaga imunitas hewan di tengah virus PMK yang terus meluas,” pungkasnya.(rif/faj) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *