Relokasi Pedagang Pasar Tanah Merah Belum Teratasi, Disdag Bangkalan Malah Mau Bangun Gedung Baru

Media Jatim
Pasar
(Helmi Yahya/Media Jatim) Sejumlah pedagang di Pasar Tanah Merah sisi selatan saat berada di kiosnya, Sabtu (8/6/2024)

Bangkalan, mediajatim.com — Relokasi para pedagang di Pasar Tanah Merah, Bangkalan, yang direncanakan oleh Dinas Perdagangan (Disdag) setempat sejak Maret 2024 lalu hingga kini belum terealisasi.

Agenda relokasi belum selesai, Disdag Bangkalan malah berencana membangun gedung Pasar Tanah Merah yang baru.

Plt Kepala Disdag Bangkalan Achmad Siddiq mengatakan, proses relokasi pedagang Pasar Tanah Merah kini sedang berlangsung.

“Sudah kami sosialisasikan, nanti akan segera memasuki tahapan pengambilan nomor kios,” ungkapnya, Senin (10/6/2024).

Realokasi tersebut, kata Siddiq, diperkirakan rampung pada akhir Juli 2024 mendatang. “Setelah realokasi selesai, kita akan kosongkan lahan di sisi selatan Pasar Tanah Merah. Lahan tersebut nanti akan dibangun gedung pasar baru serta tempat parkir,” paparnya.

Baca Juga:  Jelang HUT ke-79 RI, Rutan Sumenep Usulkan Ratusan Napi Dapat Remisi

Siddik memaparkan, perkiraan anggaran pembangunan tersebut Rp107 miliar. Selain gedung dan parkir pasar, melalui anggaran tersebut juga akan dibangun jembatan penghubung antara pasar sisi selatan dan utara.

“Kita tahu Pasar Tanah Merah masih bermasalah kemacetan. Jadi, kalau dibangun lahan parkir yang luas dan jembatan penghubung bisa mengurainya,” tuturnya.

Proposal pembangunan ratusan miliar ini, kata Siddiq, tengah diajukan ke pemerintah provinsi dan pusat. Namun apabila relokasi pedagang ini belum dilakukan, anggaran pembangunan pasar sisi selatan ini tidak akan disetujui.

“Perobohan pasar sisi selatan sudah dipihakketigakan, masih menunggu waktu yang tepat untuk mengeksekusi,” terangnya.

Baca Juga:  3 Hal untuk Deteksi Gejala Depresi Versi Psikiater RSUD Smart Pamekasan 

Salah seorang pedagang di Pasar Tanah Merah Ayu Rizkianti mengatakan bahwa para pedang sulit diatur sejak pembangunan gedung pasar di sisi utara.

“Posisi pedagang yang sulit diatur dan tidak adanya lahan parkir membuat pasar sisi selatan kumuh dan menumpuk,” singkatnya.(hel/faj)