Pamekasan, mediajatim.com — Shaken Baby Syndrome merupakan sekumpulan gejala yang terjadi ketika bayi mendapatkan guncangan terlalu keras pada kepala.
Salah satu dampak sindrom ini yaitu pendarahan otak bayi. Hal ini biasa terjadi karena kurangnya kehati-hatian orang tua terutama saat menimang bayi terlalu kencang.
Dokter Spesialis Anak RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan dr. Novel Widya Saputra mengungkapkan, kasus pendarahan otak pada bayi memang sering terjadi.
“Selain pola atau cara asuh yang keliru, pendarahan otak ini juga bisa terjadi karena kurangnya vitamin K pada bayi. Banyak ibu yang melahirkan ke dukun bukan tenaga medis. Karenanya banyak bayi yang tidak mendapat vitamin K,” ungkapnya, Selasa (3/12/2024).
Gejala pendarahan otak ini, lanjut dr. Novel, kesadaran bayi menurun dan enggan menyusu. “Atau rewel bahkan kejang,” imbuhnya.
Kalau dari segi fisik, ujar dr. Novel, bisa diraba pada ubun-ubun bayi. “Normalnya bayi baru lahir ubun-ubunnya masih lunak, jika terjadi pendarahan otak biasanya keras atau bisa dilihat dari tangannya pucat atau tidak,” imbuhnya.
dr. Novel juga mengungkapkan penanganan pada kasus ini bergantung seberapa parah pendarahannya.
“Kalau yang saya tangani, 90 persen memerlukan pembedahan otak. Bersyukurnya saat ini di RSUD Smart Pamekasan sudah ada dokter bedah saraf jadi bisa segera ditangani,” pungkasnya.(fit/faj)