Inilah tempat saya menimba ilmu waktu kecil, di sebuah panggung kecil terbuat dari kayu. Saya belajar agama dari kiai dan pengasuh pesantren di sini.
Tokoh
Rublik yang mengulas tentang seorang tokoh, termasuk dalam segi prestasinya.
Mengenal Founder Rumah Desa Hebat, dari Jualan Peyek hingga Jadi Penggagas Program 1.000 Sarjana
Dari latar belakang tersebut, kini Abu Rizal berkomitmen akan membantu anak desa agar bisa berkuliah. Konsolidasi dan kerjasama sudah dilakukan olehnya dengan beberapa kampus di Madura, sehingga dalam beberapa tahun kedepan cita-cita mulia itu bisa terwujud.
Sukses Pimpin Perguruan Tinggi, Mantan Ketua Ansor Jember Raih MURI
Namun tentu bukan hal gampang untuk mencapai prestasi itu. Babun tak pernah berpikir posisi, tapi terus memutar otak untuk memajukan lembaga yang dipimpinnya agar sejajar dengan perguruan tinggi umum negeri. Salah satu indikator penting kemajuan perguruan tinggi adalah peningkatan status.
Kiai Basid, Dai Milenial di Pulau Madura
Kiai Basid memastikan kuota internetnya terjaga dengan baik. Dirinya berani mengeluarkan banyak biaya asal spirit dakwahnya di dunia virtual tidak terputus.
Mifta, Dosen Universitas Islam Jember yang Langganan Juara Kaligrafi
Itu bukan prestasi satu-satunya. Bahkan boleh dibilang ia langganan juara kaligrafi di level Kabupaten Jember. Tahun 2006, 2009, 2012, 2014, 2016, dan sekarang (2021), Mifta rutin menggondol juara satu dalam ajang kaligrafi.
Mengenal Arief’s Gogha, Aktivis Urban Farming Kota Malang Binaan Rumah Zakat
Dia adalah kader lingkungan yang sangat aktif dalam kegiatan urban farming. Beliau lahir di Surabaya tanggal 2 Januari 1969, dari ibu bernama KUI Gogha dan Ayahnya SEM Gogha.
Ida Nasution Sosok Perempuan Hebat, Bergerak di Bidang Bisnis Jasa dan Konstruksi
Tidak semua perempuan bisa bekerja diantara pekerjaan yang banyak digeluti laki-laki, Namun janda dan ibu dua anak ini tetap gigih dan sukses di bidang tersebut.
Dua Tokoh Raden Musaid Werdisastro Sumenep dan KH. Mas Mansur Surabaya Berkerabat
KH. Mas Mansur, ternyata berkerabat jauh dengan Raden Musaid “Seorang Pejuang Budaya,” yang juga seorang tokoh Muhammadiyah yang beri gelar “Werdisastro” oleh Sultan Sumenep.
Durhan, Doktor ke-587 di UIN Sunan Ampel Surabaya
Laki-laki bertempat tinggal di perbatasan kabupaten Pamekasan Sumenep ini mengaku, bahwa perjuangan dan pengorbanan mencari ilmu di kota seberang itu telah dirasakan mulai proses pascasarjana S2.
Ustadz Fachrur, Sosok yang Low Profile, Sedikit Bicara Banyak Kerja
Menurut Ustadz Fachrur, dirinya mengalir saja dalam mengarungi kehidupan ini. Ia mengaku tidak punya target apa-apa dalam meniti karir. Semuanya berjalan apa adanya, karena ia adalah sosok yang polos, low profile. Bahwa usaha untuk meraih yang terbaik, memang harus dilakukan, tapi tidak perlu memasang target dengan mengedepankan ambisi.
Tidak Ada Postingan Lagi.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.